KompasProperti - Dalam suatu perbincangan di Jakarta, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, Kamis (23/1/2014), mengatakan bahwa semakin terbatasnya lahan di kota-kota besar di seluruh dunia membuat bangunan dibuat secara vertikal. Bahkan bukan hanya hunian, melainkan pertanian vertikal pun sekarang mulai dikembangkan.
Adapun di Indonesia, khususnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, hunian vertikal saat ini dirasakan makin banyak dan akan menjadi model hunian yang diburu masyarakat. Hal itu terlihat dari banyaknya bangunan apartemen, baik yang sudah jadi maupun sedang dibangun, di berbagai lokasi.
Peminatnya pun makin bertambah. Masyarakat yang ingin membeli ataupun sewa apartemen terlihat berbondong-bondong mendatangi gerai penjualan apartemen dari berbagai pengembang properti yang berbeda-beda.
Sama halnya ketika Lippo Group meluncurkan penjualan proyek apartemen terbarunya yang bernama Meikarta. Tampak antusiasme masyarakat sangat tinggi sehingga memenuhi kantor pemasarannya di sejumlah lokasi.
Baca: Tidak Cuma Apartemen, Meikarta Juga Sediakan Fasilitas Ini
Bahkan pernah terjadi penjualan paling banyak dalam satu hari, sampai memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia. Pemecahan rekor itu dilakukan saat Grand Launching Meikarta di Maxx Box, Lippo Cikarang, Sabtu (13/5/2017).
Ini merupakan kali pertama pengalaman Lippo Group dalam sejarah menjual proyek hunian mereka, baik yang berupa kompleks rumah tapak maupun apartemen.
“Dalam satu hari itu terjadi banyak pemesanan unit apartemen untuk berbagai tipe. Kami tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya,” kata Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, Rabu (18/10/2017), saat suatu diskusi di Tangerang.
Lippo memprediksi akan terjadi banyak penjualan sehingga disiapkan 250 meja pemesanan dengan karyawan sales yang siap melayani calon pembeli. Ternyata yang terjadi malah di luar dugaan, bahkan sampai memecahkan rekor Muri.
“Antrean sampai ribuan nomor. Ada orang yang mengantre sampai nomor 6.000. Bahkan saya sendiri juga mencoba mengantre untuk istri saya, nomor antrean saya 2.400,” ujar Ketut sambil tertawa.