Advertorial

Hati-Hati, Ambisi dalam Mengejar Karier Bisa Jadi Bumerang

Kompas.com - 22/11/2017, 17:00 WIB

Berapa banyak di antara rekan kerja Anda yang terlihat sungguh-sungguh dalam bekerja? Mungkin Anda kenal seseorang yang datang paling pagi dan pulang kerja paling larut. Atau mungkin Anda punya seorang rekan yang rela mengorbankan akhir pekan untuk mengejar target pekerjaan.

Sifat pekerja keras seperti itu memang bagus untuk meningkatkan karier. Namun hati-hati, ingatlah untuk selalu menjaga kadar ambisi agar tidak berbalik mengancam karier Anda.

Ambisi yang berlebihan bisa menyebabkan hal-hal buruk menimpa Anda. Salah satunya adalah perasaan tertekan akibat perasaan untuk selalu unggul dalam pekerjaan. Sifat ambisius akan membuat seseorang terus menghabiskan waktu untuk bekerja hingga melupakan istirahat. Akibatnya, stres seringkali datang dan bisa memicu depresi.

Selain dampak terhadap kesehatan mental, sifat ambisius juga membuat seseorang ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Seringkali karena tergesa-gesa, pekerjaan justru menjadi tidak teliti. Tak hanya itu, skala prioritas pun berantakan karena kebiasaan melakukan banyak pekerjaan sekaligus.

Tak hanya buruk bagi diri sendiri, ambisi yang berlebihan ini juga dapat dirasakan oleh rekan kerja Anda. Karena sibuk mengejar kepentingan karier pribadi, tanpa sadar Anda tumbuh menjadi pekerja yang egois dan tak berempati. Jika sudah begini, jangan harap dukungan untuk naik jabatan akan datang dari rekan kerja Anda.

Ketika sebuah ambisi terus dipupuk tanpa diiringi kesadaran diri dan empati, rasa percaya diri yang berlebihan pun akan tumbuh. Bahayanya, sifat ini membuat Anda lengah dan rentan ketika mengalami kegagalan. Ketidaksiapan itu bisa membuat Anda kecewa dan mudah menyerah. Sifat itu pun bisa terbawa ke jenjang karir Anda di tempat lainnya nanti.

Selain gangguan kesehatan fisik dan mental, sifat ambisius yang berlebihan ini juga dapat menumbuhkan kesombongan dalam diri Anda. Karena merasa mampu melakukan berbagai hal dengan baik, ambisi itu justru menutup kemampuan untuk melihat kelemahan diri sendiri, Perasaan superior ini juga bisa menyebabkan seseorang menutup diri atas ilmu baru untuk mengembangkan diri.

Namun, ambisi merupakan salah satu cambuk semangat untuk meningkatkan karier. Selama kadarnya tak berlebihan dan dibarengi dengan kerendahan hati, ambisi mampu membawa Anda ke tujuan yang Anda inginkan. Tapi jangan lupa, selalu seimbangkan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau