Sorot

Meikarta Buktikan Pilar “Innovative Infrastructure and Transportation”

Kompas.com - 25/11/2017, 18:51 WIB


 

KompasProperti - Keberadaan Cikarang yang terletak di timur Jakarta menjadi salah satu kawasan industri yang diharapkan bisa membantu perekonomian nasional. Berbagai perusahaan dari dalam dan luar negeri menanamkan investasi dan mengembangkan bisnisnya di wilayah tersebut.

Kawasan industri Cikarang sangat potensial karena di sana ada sekitar 3.000 pabrik yang terbagi menjadi tujuh kawasan industri besar, di antaranya Delta Mas, Delta Silicon, Jababeka, dan MM2100.

Kawasan industri itu terdiri dari pabrik otomotif yang memproduksi sekitar 1 juta mobil dan 10 juta sepeda motor setiap tahun, baik untuk pasar domestik maupun mancanegara.

Terdapat juga pabrik lain yang menghasilkan sejumlah produk, misalnya elektronik, peralatan rumah tangga, suku cadang otomotif, farmasi, plastik, makanan dan minuman kecil, serta berbagai macam barang kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca: Meikarta Dorong Pertumbuhan Ekonomi Koridor Timur Jakarta

Hal itulah yang membuat Cikarang menjadi kawasan yang bernilai ekonomis dan potensial sebagai tempat tinggal untuk para pekerja di wilayah tersebut.

Melihat potensi itu, Lippo Group sebagai pengembang properti saat ini sedang melakukan pembangunan kota mandiri Meikarta di Cikarang, Jawa Barat.

Meikarta yang terdiri dari kompleks apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan juga akan memiliki fasilitas pendukung, seperti ruang terbuka hijau, sarana olahraga, tempat hiburan, rumah sakit, sekolah dan universitas, hotel, dan gedung pertunjukan.

Selain itu, kehadiran Meikarta juga dibantu dengan infrastruktur di sekitarnya. Infrastruktur itu dibangun oleh pemerintah untuk mendukung mobilitas para pelaku bisnis di kawasan industri di Cikarang. Karena Meikarta juga terletak di Cikarang, maka nantinya para penghuninya akan merasakan pula manfaat infrastruktur tersebut.

Baca: Meikarta Dirancang sebagai Kota Mandiri Sejak Lama

“Jadi Meikarta bisa menunjang proyek-proyek strategis itu, infrastruktur yang dikerjakan pemerintah,” kata Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya dalam suatu diskusi di Tangerang, Jumat (15/9/2017).

Ada enam infrastruktur penting yang sedang dibangun. Pertama, yaitu Patimban Deep Seaport yang nantinya akan membantu aktivitas ekspor dan impor di area industri tersebut. Patimban dirancang sebagai pelabuhan laut dalam, jadi kapal besar bisa langsung merapat dan tidak perlu lagi lewat Pelabuhan Tanjung Priok.

“Di utara Meikarta, ada Pelabuhan Patimban. Itu deep seaport, jadi kapal besar bisa merapat sehingga mengurangi beban Tanjung Priok dan tidak harus transit ke Singapura. Untuk masa depan akan menambah posisi strategis Indonesia sebagai negara kelautan,” ucap Ketut.

Kedua, International Airport Kertajati. Kehadiran bandara ini akan memberikan pilihan kepada warga Jakarta dan sekitarnya sesuai dengan keterjangkauan dari segi biaya, waktu, dan jarak.

“Makanya ada Bandara Kertajati sebagai bandara internasional. Ini proyek mangkrak, dari awal 2015 digenjot untuk selesai dan targetnya 2018. Menurut informasi, rencananya pada Juni 2018 proses umrah sudah bisa di sana,” ujar Ketut.

Infrastruktur ketiga yaitu kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Nantinya kereta ini akan mempersingkat waktu perjalanan Jakarta-Bandung sehingga hanya sekitar 40 menit.

Proses pemasangan steel box girder proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek II (Elevated), Selasa (7/11/2017) dini hari. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Proses pemasangan steel box girder proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek II (Elevated), Selasa (7/11/2017) dini hari.

Selanjutnya infrastruktur yang keempat yakni Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, lalu yang kelima adalah Automated People Mover (monorel).

“Ada juga kereta ekspres Jakarta-Bandung, untuk belok ke Bandung lokasinya di dekat Meikarta. Akan dikoneksi dengan monorel. LRT juga sekarang sedang dibangun, mungkin akhir 2018 sudah beroperasi,” tutur Ketut.

Terakhir, infrastruktur keenam adalah Jakarta-Cikampek Elevated Highway. Keseluruhan infrastruktur tersebut direncanakan selesai dibuat dalam dua sampai tiga tahun mendatang.

“Lalu ada elevated highway, jalan tol dua layer. Di atas untuk jalan penumpang, di bawah untuk kendaraan kargo. Selama ini ada kapasitas maksimum, tapi kadang lebih dari itu sehingga jalannya lambat dan menghalangi mobil lain.

Nantinya, monorel yang dibangun di tengah Meikarta akan menjadi penghubung kota mandiri itu dengan kawasan industri di Cikarang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com