Sorot

Investasi Apartemen Masih Banyak Peminatnya

Kompas.com - 27/11/2017, 19:16 WIB

KompasProperti - Minat masyarakat untuk berinvestasi properti cenderung meningkat pada semester kedua tahun ini, dan diprediksi terus meningkat pada tahun depan.

Fenomena tersebut mestinya diimbangi dengan kemudahan memperoleh kredit pemilikan apartemen (KPA). Di samping itu, suka bunga acuan diharapkan lebih ramah terhadap kreditur.

Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga acuan BI yang berlaku efektif sejak 25 September 2017 disambut baik pengembang properti.

Pertumbuhan hunian vertikal diprediksi semakin positif, utamanya pada tahun depan mengingat pemerintah konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makro ekonomi dan konsumsi di dalam negeri.

Baca: Apartemen Meikarta Menarik Minat Investor


Penurunan suku bunga acuan mesti segera direspon perbankan dalam bentuk suku bunga KPA. Industri properti akan langsung merasakan manfaat tersebut, karena konsumen yang sebelumnya menahan keinginan belanja properti akhirnya mendapat kelonggaran.

Pasar properti sempat mandeg sejak 2014 hingga 2016. Namun, geliat invetasi properti kembali terlihat awal tahun ini.

Tren tinggal di apartemen terus meningkat sebab harga rumah tapak (landed  house) makin tak masuk akal. Kalangan pekerja masih membutuhkan apartemen murah yang memiliki akses mudah ke sejumlah kota besar.

Tersedianya berbagai fasilitas penunjang di apartemen yang berada di kota mandiri seperti Meikarta bakal mempermudah para penghuninya. Pusat pendidikan, pusat kesehatan, pusat perbelanjaan, hingga pusat bisnis dan keuangan bakal tersedia di kota baru itu.

Selain itu, keamanan yang lebih terjamin membuat pilihan tinggal di hunian vertikal yang dekat dengan pusat kota Jakarta menjadi pilihan rasional.

CEO Lippo Group, James Riady mengungkapkan, Jakarta baru dengan label Meikarta berdiri di jantung kawasan industri Indonesia, tepatnya di Cikarang.

"Ini adalah inisiatif besar dari Lippo membangun kota Jakarta baru yang punya desain, infrastruktur berskala internasional dan bisa bersaing di dunia. Meikarta akan jadi kota terindah dan terlengkap di Asia Tenggara," ujar James Riady beberapa waktu lalu di Jakarta.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.


Kota Meikarta terletak di jantung koridor Jakarta-Bandung yang dikelilingi kota industri, ribuan perusahaan raksasa multi-internasional dengan ratusan ribu karyawan lokal dan asing serta jutaan tenaga kerja.

Selain lokasi strategis, Kota Meikarta juga memiliki prospek cerah dan menguntungkan mengingat lokasi Meikarta berada di antara mega proyek infrastruktur Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau