Kilas

Perekonomian Meningkat, Trenggalek Genjot Target Investasi

Kompas.com - 30/11/2017, 17:58 WIB

 
TRENGGALEK, KOMPAS.com - Peningkatan investasi terus dikejar Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.  Kendati belum tutup buku akhir tahun ini, daerah yang ada di barat daya provinsi Jawa Timur ini sudah berhasil melampaui target investasi yang digariskan.
 
"Alhamdulillah, per Oktober nilai investasi yang masuk sudah lebih dari target yaitu Rp260 miliar yang ditetapkan tahun ini, " ujar Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)  Mulya Handaka, Rabu (29/11/2017).
 
Hingga Oktober 2017, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mencatat investasi lebih dari Rp264 miliar. Dana itu untuk membangun sektor ekonomi di daerah ini.

Trenggalek menargetkan investasi di wilayahnya naik pada 2018 yaitu mencapai Rp280 miliar.
Angka itu sebenarnya bukan nilai yang besar mengingat target investasi dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) selama lima tahun Rp1,5 triliun.

Baca: Dongkrak Investasi, Trenggalek Siapkan Insentif

Mulya Handaka menyebutkan, nilai investasi itu bisa diketahui dari besaran modal atau investasi yang dicantumkan oleh pemohon saat proses mengurus ijin usaha di dinasnya (DMPTSP).

Setidaknya, ada tiga bidang usaha yang mendominasi sektor ekonomi di Trenggalek yaitu  perdagangan dengan nilai total investasi sekitar Rp123 miliar,  perikanan dengan total investasi sekitar Rp36 miliar, dan koperasi dengan total modal yang berputar sekitar Rp31 miliar.

"Yang lumayan banyak itu dari sektor perikanan,  ternyata cukup tinggi usaha di bidang itu," katanya.

Baca: Perizinan Pelaku Usaha di Trenggalek Tanpa Ribet

Trenggalek sebagai kota pesisir memiliki potensi kekayaan laut yang luar biasa. Bahkan, sektor perikanan menjadi tumpuan hidup masyarakat. “Bidang usaha perikanan di pesisir ya jelas penangkapan ikan," ujarnya.
 
Sayangnya, saat ini usaha pemanfaatan hasil laut telah berpindah kewenangan di tingkat pemerintah provinsi. Padahal, aktivitas pemanfaatan hasil laut dan masyarakat yang menjalankan usaha tersebut berada di Trenggalek.  

"Aktivitas dan orangnya memang di Trenggalek, tapi kewenangan perijinannya ada di provinsi,  jadi Kami harus rela bolak-balik ke sana," katanya. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau