Advertorial

Gelar Sarjana Bukan Syarat Mutlak untuk Mendapatkan Pekerjaan Impian

Kompas.com - 07/12/2017, 18:21 WIB

Setiap tahunnya, perguruan tinggi di seluruh Indonesia menghasilkan juataan sarjana. Para sarjana ini memperketat persaingan di pasar tenaga kerja. Hanya kandidat terbaiklah yang terpilih untuk mengisi sebuah pekerjaan.

Meskipun lulusan sarjana di Indonesia berlimpah, data Badan Pusat Statistik justru menunjukkan jumlah pengangguran terbesar berasal dari kalangan sarjana itu sendiri. Hal ini terjadi karena rendahnya daya serap SDM yang tidak sebanding dengan pasokan angkatan kerja. Selain itu, sering kali perusahaan justru lebih membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan spesifik daripada gelar.

Salah satu contohnya adalah yang terjadi di perusahaan teknologi IBM. CEO IBM Ginni Rometty menyebutkan, secara umum pekerjaan yang tersedia di perusahaannya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi. Untuk itu, hingga tahun ini IBM tercatat telah merekrut setidaknya 6.000 programmer.

Namun, fakta menarik dibaliknya adalah IBM tidak memilih para kandidat berdasarkan jurusan komputer atau gelar sarjana yang dimilikinya.

"Sebanyak 15 persen pekerja yang kami rekrut justru tak memiliki gelar sarjana," kata Vice President IBM Joanna Daly.

Joanna pun mengungkap kriteria kandidat yang disukai IBM. Menurutnya, kandidat yang memiliki inisiatif, kemampuan yang relevan, dan telah memperoleh berbagai sertifikasi lebih menarik dibandingkan gelar sarjana biasa. Hal ini pun sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Information System Audit and Control Association.

Dalam hasil survei itu, diketahui bahwa sebanyak 55 persen pekerja yang berkarir di bidang keamanan teknologi ternyata dipilih dengan latar belakang keterampilan, bukan semata pendidikan. Fakta lain pun mengungkap bahwa perusahaan lebih tertarik pada SDM yang memiliki kemampuan relevan dan kemauan untuk selalu memperbaharui kemampuannya.

Sebagai salah satu  perusahaan teknologi terbesar, di tahun lalu saja IBM telah menerima lebih dari 25 ribu orang pekerja di Amerika Serikat. Kepedulian IBM tentang SDM yang berkualitas pun ditunjukkan dengan investasinya di bidang tenaga kerja. IBM pun telah menginvestasikan 1 juta dolar AS untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan serta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. (Adv)

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau