JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyindir PT Freeport Indonesia dalam acara pemaparan 3 tahun Pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut Luhut, saat bicara pembangunan di Papua, maka tidak perlu lagi membawa-bawa Freeport karena konstribusi perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu tidak sebesar yang dibayangkan.
"Kalau Saya kemarin di AS (Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF), orang tanya bagaimana mengenai Papua," ujar Luhut saat diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kepala Staf Presiden, Rabu (18/10/2017).
Baca: Jokowi: Kalau Tak Ngotot, Kita Hanya Punya 9 Persen Saham Freeport
Ia melanjutkan, "saya bilang 'Kamu tahu tidak investasi kami di Papua itu 10 miliar dollar AS sementara penduduknya hanya 4 juta'. Jadi jangan lagi bawa-bawa Freeport itu tidak begitu penting karena kontribusinya enggak ada segitu."
Beberapa ketentuan yang tetap dipegang teguh pemerintah antara lain Freeport yang harus mendivestasi sahamnya sebanyak 51 persen.
Selama 3 tahun Pemerintahan Jokowi-JK, pembangunan berjalan dengan baik. Pembangunan infrastruktur tidak hanya di Jawa, melainkan juga di luar Jawa.
Baca juga: Sepakat 51 Persen, Saham Freeport Dilepas ke Indonesia
Bahkan, pembangunan jalan trans Papua terus berjalan. Pembangunan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T) memang menjadi fokus pemerintahan Jokowi-JK.
Selain itu, Luhut juga memaparkan berbagai capaian-capaian di sektor lain, di antaranya sektor kemaritiman dan sektor pariwisata.