Advertorial

Terapkan Pola Belajar yang Tepat agar Potensi Anak Berkembang Maksimal

Kompas.com - 20/12/2017, 17:00 WIB

Menjadi orang tua berarti harus siap membesarkan dan mendidik anak menjadi individu dengan karakter baik. Kekhawatiran orang tua akan persaingan di masa depan sering kali membuat anak menjadi ‘korban’ pola pendidikan yang kurang tepat. Akibatnya alih-alih menjadi pintar, sang anak justru menjadi tertekan dan kurang berkembang.

Sebuah penelitian bertajuk Study of Mathematically Precocious Youth  mengungkap bahwa tidak ada korelasi antara IQ tinggi dengan kesuksesan seorang anak. Penelitian ini dilakukan oleh John Hopkins University terhadap 5.000 anak berbakat dengan minimal IQ 130. Ditemukan bahwa praktik dan keterampilan yang direpetisi adalah kunci anak berprestasi.

Temuan lain mengungkap bahwa kemampuan kognitif lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam tahap awal tumbuh kembang anak. Kecerdasan kognitif ini membuat anak lebih mudah bergaul dan diterima oleh lingkungan. Karenanya, orang tua tidak disarankan untuk mendorong anak belajar lebih awal dari yang seharusnya.

Mendidik anak untuk menjadi jenius disebut pula dapat memicu masalah sosial dan emosional di masa depan. Anak yang belajar sesuai dengan lini masanya akan lebih mudah menyelesaikan pendidikan dan cenderung memiliki karir yang baik. Kuncinya adalah dengan memberikan pengalaman yang beragam kepada anak.

Jika anak menunjukkan minat pada bidang tertentu, beri kesempatan untuk mengembangkannya. Dengan demikian kebutuhan intelektual dan emosional anak dapat terakomodasi dengan baik.

Selain itu bantu anak untuk mengembangkan growth mindset dengan memuji usahanya, bukan kemampuannya. Ajari ia untuk berani mengambil resiko dan belajar dari kegagalan yang mereka alami.

Meskipun orang tua telah mengusahakan yang terbaik, tetap dibutuhkan dukungan dari orang-orang di luar keluarga. Salah satunya melalui kerja sama dengan guru sekolahnya terkait kebutuhan sang anak saat belajar.  Jangan sungkan untuk menghubungi guru dan menanyakan bagaimana perkembangan anak di sekolah.

Orang tua pun harus peka dengan keadaan sekitar. Menerapkan pola pendidikan yang berbeda dengan kebiasaan dapat menimbulkan komentar hingga pemberian “label” terhadap anak. Beri pengertian dan dukung anak saat belajar agar hal tersebut tidak menjadi beban emosional baginya. Terakhir, ujilah kemampuan anak akan sesuatu untuk mengetahui perkembangannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau