Kilas

Gus Ipul-Puti Soekarno Dinilai Ideal

Kompas.com - 11/01/2018, 10:22 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com - Langkah Ketua Umum PDI Perjuangan menunjuk anggota DPR RI komisi pendidikan Puti Guntur Soekarno sebagai pendamping Saifullah Yusuf dalam Pilkada Jawa Timur dinilai tepat.

Pengamat politik asal Universitas Airlangga Surabaya Novri Susan menilai dipilihnya Puti Guntur Soekarno sebagai pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada pilkada Jawa Timur merupakan kombinasi ideal.

“Pemilih Jawa Timur secara umum menilai bahwa kombinasi tersebut ideal, yaitu dari sisi gender (laki-laki dan perempuan) dan dari sisi representasi sosial (religius-nasionalis),” ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (10/1/2018).

Menurut dia, kehadiran Puti sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jatim memberikan peluang pada pandangan umum masyarakat tentang peran perempuan dalam politik.

Baca: Kiai Kampung Tak Persoalkan Pendamping Gus Ipul

Konstituen perempuan dan pemilih yang berbasis nasionalis tentu cenderung memilih Puti yang juga cucu Presiden pertama RI, Soekarno.

“Namun, yang perlu diingat adalah konsep program, mesin politik dan strategi kampanye karena hal itu menjadi salah satu kunci penting,” ujar dosen FISIP bergelar doktor tersebut.

Sementara itu, bergabungnya dua partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra menjadi kekuatan penting bagi pasangan Gus Ipul-Puti.

Kedua partai ini, lanjut dia, memiliki basis massa di masyarakat perkotaan sehingga memberi peluang lebih besar pada Ipul-Puti untuk kuat bersaing atau menang dalam Pilkada Jawa Timur yang digelar 27 Juni 2018.

Baca juga: PDI Perjuangan Pilih Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur

Menurut Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno mengingatkan sejarah terbentuknya NKRI.

"Kelompok nasionalis pimpinan Bung Karno dan Kelompok religius pimpinan KH Hasyim Asyari memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini," katanya saat mengantar Gus Ipul-Puri mendaftar di KPU Jatim.

Pada Pilkada Jawa Timur, ia melanjutkan, kekuatan sejarah kembali disatukan. Cucu pendiri bangsa dan cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) disandingkan untuk membangun Jawa Timur lebih sejahtera.

"Semoga kekuatan Nasionalis dan religius ini mampu membawa kemaslahatan bagi bangsa dan warga Jawa Timur, pada khususnya," ucap Basarah.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi mengusung Puti Guntur Soekarno untuk mendampingi Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur 2018. Puti menggantikan Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang sebelumnya memutuskan mundur karena diserang kampanye hitam. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ ACHMAD FAIZAL)


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau