Kilas

Saat Risma Ajak Puti Jalan-Jalan ke Taman Harmoni

Kompas.com - 22/01/2018, 18:41 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno berjalan-jalan di Taman Harmoni Kecamatan Keputih, Senin (22/1/2018). Taman tersebut dulunya sebagai tempat pembuangan akhir.

"Ini dulu Mbak adalah tempat pembuangan sampah. Setelah ditutup, kemudian kami manfaatkan untuk taman. Dulu Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDI-P) juga saya ajak meninjau taman ini,” kata Risma.

Berjalan mengitari taman, Puti berguman, "Duh, cantiknya bunga-bunganya,” spontan Puti berceletuk,  nalurinya yang menyukai aneka tanaman muncul.

“Memang ruang terbuka hijau harus diperbanyak. Juga dimanfaatkan untuk publik, seperti taman. Karena dengan taman, warga bisa mendapatkan tempat rekreasi. Anak-anak juga demikian, punya area bermain yang memadai. Kita sudah siapkan program itu untuk Jatim,” kata Puti.

Tidak jauh dari Taman Harmoni, Risma juga mengajak Puti melihat rumah susun di Kecamatan Keputih. Rusun itu baru saja diserahkan pemerintah pusat kepada Pemkot Surabaya, kemudian mulai dihuni warga. "Ini Mbak, rusun yang baru kami kelola. Beberapa unit sudah ditempati warga,” kata Risma.

Sejenak keduanya melihat-lihat. Kemudian, keduanya berjalan menyusuri tanah yang masih basah. Tak lama kemudian, Risma dan Puti disambut warga penghuni.

"Selamat datang Bu Risma dan Mbak Puti,” kata warga.

Mereka berhambur untuk bersalaman. "Ini Mbak Puti ya. Cucu Bung Karno, puteri Pak Guntur. Mbak Puti ini dipilih sebagai Calon Wakil Gubernur, mendampingi Gus Ipul,” kata Risma memperkenalkan.

“Apa kabar? Semoga semua baik dan sehat,” kata Puti menyalami warga.

"Kabar baik Mbak Puti, semoga terpilih nantinya,” kata warga.

Dalam naungan Pemkot Surabaya, saat ini telah dikelola 21 rumah susun. Yang terbaru, selain di Keputih, juga ada rusun di Gununganyar yang diberikan oleh Pemprov Jawa Timur.

Puti memahami, bahwa untuk kota besar seperti Surabaya, perumahan hunian vertikal menjadi pilihan alternatif. Mengingat lahan yang terbatas, sementara warga tak mampu yang membutuhkan rumah terus bertambah.

"Kemarin saya dan Gus Ipul mematangkan visi dan misi serta janji kerja, dan salah satu strategi kebijakan kami adalah ikut menambah rumah susun di kota-kota, termasuk Surabaya,” kata Puti. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau