Kilas

IAP: Semarang Salah Satu Kota Metropolitan Layak Huni

Kompas.com - 05/02/2018, 19:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia menurut rilis terkininya bertajuk Most Livable City Index 2017 menyebut Kota Semarang sebagai satu dari tiga kota metropolitan di Indonesia yang layak huni. Dua kota metropolitan lainnya adalah Kota Palembang dan Kota Denpasar.

Dalam rilis itu IAP juga menyebut tujuh kota paling layak huni yakni Solo dengan indeks 66,9 persen. Berikutnya adalah Palembang (66,6 persen), Balikpapan (65,8 persen), Denpasar (65,5 persen), Tangerang Selatan (65,4 persen), Semarang (65,4 persen), dan Banjarmasin (65,1 persen).

Bagi Kota Semarang, menjadi kota metropolitan paling layak huni ketiga adalah merupakan sebuah capaian positif. Ini karena pada rilis Most Livable City Indeks (Indeks Kota Paling Layak Huni) 2014, Kota Semarang hanya berada pada peringkat ke-5 sebagai kota metropolitan paling layak huni.

Terkait hal itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan sedikit lega mengetahui hasil indeks kota paling layak huni tersebut. "Kalau puas ya belum, tapi tentu saja ini sebuah hal positif, yang berarti upaya yang kami lakukan ada dampaknya," tutur Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, selepas memimpin rakor OPD Pemeritah Kota Semarang, Senin (5/2/2018).

Hendi menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan kelayakan huni adalah dengan menggratiskan sejumlah fasilitas untuk meringankan beban masyarakat, seperti berobat gratis, sokolah gratis, hingga rekreasi gratis.

"Sebagai kota metropolitan yang pertumbuhannya sangat cepat dan dinamis, kuncinya adalah pemerintah harus terus bergerak dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mulai dari air bersih, ketersediaan angkutan umum, Ruang Terbuka Hijau (RTH), ketersediaan fasilitas penyandang difabel, dan seterusnya," lanjut Hendi.

Khususnya, terkait kebutuhan transportasi, Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Hendi telah menyediakan enam koridor BRT Trans Semarang. Bahkan, di tahun ini Hendi bersiap untuk menambah satu koridor BRT, serta Bus Sekolah Gratis khusus pelajar.

Sedangkan terkait kebutuhan air bersih, PDAM Tirta Moedal milik Pemerintah Kota Semarang diakui Hendi memang baru mencukupi 62 persen kebutuhan air bersih di Semarang. "Namun tahun ini kami mulai membangun Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat untuk menambah pasokan air," pungkasnya. (Humas Pemkot Semarang)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com