kabar ketenagakerjaan

Pengaruh Indonesia di OKI Makin Menguat

Kompas.com - 24/02/2018, 09:58 WIB

JEDDAH - Sejumlah negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) meminta  Indonesia meningkatkan peranan dan pengaruhnya pada anggota OKI, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, situasi nasional yang kondusif, serta dengan penduduk Islam terbesar, Indonesia dianggap memiliki posisi strategis memainkan pengaruhnya.

Usai pertemuan OKI bidang ketenagakerjaan yang dihadiri para pejabat senior dan menteri Kementerian Ketenagakerjaan angggota OKI di Jeddah, Arab Saudi yang berakhir 22 Februari 2018 kemarin, sejumlah Menteri Ketenagakerjaan mengajukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia M Hanif Dhakiri. Antara lain Libya  dan Azerbaijan.

Menguatnya peran dan pengaruh Indonesia  dapat dilihat dari permintaan beberkapa negara OKI bekerjasama dengan pemerintah Indonesia bidang ketenagakerjaan.

Dalam pertemuan bilateral dengan Indonesia, delegasi Libya yang dipimpin Menteri Tenagakerja Mahdi Warathmi meminta Indonesia memberikan bantuan pelatihan vokasi. “Terutama  pelatihan untuk perawat, kedokteran umum, konstruksi, serta pelatihan keterampilan untuk anak muda,” kata Mahdi.

Libya meyakini kerjasama tersebut akan efektif mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar serta sukses memimpin forum Menteri Ketenagakerjaan tingkat OKI selama 2015-2017 dengan berbagai ide sesuai tren global.

Libya juga memastikan situasi keamanan dalam negerinya sudah aman.

Di tempat terpisah, pada pertemuan bilateral dengan Azerbaijan, Menteri Tenagakerja, Perlindungan Sosial dan Kependudukan Azerbaijan Salim  Muslumov mengajak kerja sama di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan vokasi.  “Kami juga mengundang Menaker RI berbicara pada konferensi internasional terkait SDG tentang isi ketenagakerjaan,” kata Salim.

Azerbeijan juga meminta dukungan Indonesia atas berdirinya Baku Islamic Labour Market Centre. Sebuah pusat pengembangan pasar kerja dibawah OKI yang akan dibangun di Baku, Azerbaijan. Mereka juga minta dukungan Indonesia  untuk pencalonan Azarbeijan menjadi Sekjen ISSA (Intl Social Security Association).

Usai melakukan pertemuan, Menteri Ketemagakerjaan Indonesia M Hanif Dhakiri menyambut baik rencana kerjasama tersebut. “Sudah saatnya Indonesia meningkatkan peran global, kerjasama, termasuk memberi bantuan kepada beberapa negara yang membutuhkan,” ukatnya.

Bantuan yang dimaksud misalnya mengirim instruktur beberapa keterampilan kerja ke beberapa negara yang membutuhkan. Atau  memberikan kesempatan tenaga kerja atau instruktur dari negara lain mengikuti pelatihan di Indonesia. “Termasuk kepada Libya dan Azerbajan,” tambah Menaker.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com