Advertorial

Serunya Berkeliling Museum Terbuka di Jepang, Hakone Open Air Museum

Kompas.com - 11/03/2018, 16:01 WIB

Jika punya kesempatan berlibur ke Jepang, jangan lupa kunjungi kota Hakone. Selain terkenal dengan onsen alias tempat pemandian air panas, kota ini juga diburu turis karena keberadaan Hakone Open Air Museum.

Di sana, Anda bisa menikmati museum dengan cara berbeda. Hakone Open Air Museum tak terlihat seperti museum  pada umumnya karena berada di ruang terbuka.  Bisa dibilang, museum ini justru terlihat seperti taman.

Didukung suasana Hakone yang sejuk, begitu nikmat mengelilingi museum ini sambil melihat berbagai karya seni yang dipamerkan.  Untuk menuju ke museum yang didirikan pada tahun 1969 ini, Anda bisa menggunakan moda transportasi Odakyu Electric Railway.   

Pemandangan saat memasuki Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Pemandangan saat memasuki Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Selama berkeliling museum, pengunjung ditemani dan dipandu oleh staf Hakone Open Air Museum. Museum ini jauh dari kesan tua atau pun membosankan.

Mata Anda akan dimanjakan dengan karya seni, seperti patung, selama berkeliling museum. Sebagai informasi, ada sekitar 120 patung yang dipamerkan di museum ini.   

"Sambil jalan-jalan santai bersama keluarga, Anda bisa melihat-lihat patung. Tidak seperti di museum lain yang meletakkan koleksi mereka di dalam museum ya," kata staf Hakone Open Air Museum.   

Ia menjelaskan, berbagai karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum tak hanya berasal dari seniman Jepang, tetapi juga dari negara lain.

Selain itu, patung yang dipamerkan juga akan diganti dengan patung lainnya tiap 2-3 bulan sekali. Sebab, patung-patung ini juga harus dibersihkan.   

"Wisatawan asing banyak yang mengunjungi museum terbuka ini, paling banyak wisatawan asal Taiwan dan China. Namun, wisatawan asal Asia Tenggara juga sudah mulai meningkat belakangan ini," ujarnya.   

Meski museum ini terbuka, Anda tak perlu khawatir kepanasan. Sebab, pohon rindang dengan tanaman-tanaman cantik menghiasi museum itu. Yang menarik, jika datang sekitar bulan Maret-April, Anda akan melihat kecantikan bunga sakura di museum ini.

Suasana di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Suasana di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Selain patung dan berbagai karya seni lainnya, Hakone Open Air Museum juga menyediakan tempat bermain anak-anak. Dari luar, tempat bermain anak-anak ini seperti rumah Teletubbies yang terbuat dari tumpukan kayu.

Begitu masuk ke dalam, Anda akan melihat jaring-jaring berwarna-warni. Jaring itu setinggi 9 meter dan lebar 12 meter. Ada pula bola-bola yang bergelayut di jaring-jaring tersebut. Bisa dipastikan, anak-anak akan terhibur dan bahagia saat diajak bermain di sana.

"Jadi, museum ini tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi ada juga tempat bermain anak-anak. Jaring-jaring ini dibuat sendiri pakai tangan," kata staf Hakone Open Air Museum.  

Tempat bermain di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Tempat bermain di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Usai bermain bersama anak-anak, Anda bisa mencoba fasilitas merendam kaki di air panas. Rasanya, aktivitas ini dapat mengurangi kelelahan setelah berkeliling Hakone Open Air Museum.

Untuk menjajal fasilitas berendam yang terletak di area terbuka ini, Anda hanya perlu membayar 100 yen atau Rp 10.000 untuk menyewa handuk. Staf Hakone Open Air Museum mengatakan, banyak wisatawan asing yang menggunakan fasilitas ini.   

"Air panasnya mengalir terus. Dari sumbernya, suhu airnya 70 derajat celcius, tetapi pengunjung bisa menikmati air pada suhu 40 derajat celcius, karena sudah bercampur dengan air biasa," katanya.

Fasilitas berendam di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Fasilitas berendam di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Fasilitas berendam ini letaknya berdekatan dengan kafetaria. Jika lapar dan haus, Anda dapat membeli makanan dan minuman di kafetaria. Selain itu, pengunjung dapat membeli oleh-oleh di toko suvenir yang menyatu dengan kafetaria.  

Kafetaria di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Kafetaria di Hakone Open Air Museum, Jepang. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Galeri Picasso 

Galeri Picasso menjadi salah satu daya tarik Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Galeri Picasso menjadi salah satu daya tarik Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Salah satu daya tarik dari Hakone Open Air Museum adalah galeri Picasso. Sebanyak 390 karya seni Picasso dipamerkan di sebuah galeri yang letaknya di bagian belakang museum.   

Ia mengatakan, koleksi Picasso di galeri ini merupakan yang paling banyak di Asia. Selain lukisan, ada pula karya Picasso lainnya yang dipamerkan, seperti keramik dan patung. Sayangnya, pengunjung tidak diperkenankan mengambil gambar ketika memasuki galeri.

"Jarang ada museum yang dikelola swasta memamerkan karya Picasso. Wisatawan asing juga sering menawar harga lukisan Picasso, padahal kami tak menjualnya," kata staf Hakone Open Air Museum.

Salah satu karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Salah satu karya seni yang dipamerkan di Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

Galeri Picasso dibuat karena anak Picasso memberikan karya sang Ayah kepada pengelola museum.   Ia mengatakan, beberapa karya Picasso pernah dipinjamkan ke museum di Jerman. Namun, persyaratannya ketat dan tak sembarang orang dapat meminjam karya Picasso.

Ia menceritakan, Picasso membuat karya berdasarkan kesehariannya. Contohnya seperti lukisan Picasso yang diberi nama "Cat and Lobster". 

Lukisan yang dibuat Picasso pada 23 Oktober 1962 itu menceritakan seekor kucing yang mengambil sup lobster milik Picasso. Istri Picasso memasak sup lobster itu untuk sang suami, tetapi seekor kucing mengacak-acak sup tersebut.

Pemandangan di Hakone Open Air Museum(KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Pemandangan di Hakone Open Air Museum(KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)

"Tidak ada makna khusus dalam lukisan Picasso. Lukisannya bisa muram atau bahagia, sesuai mood Picasso saat itu," ujarnya.  

Mulai terpikir untuk menjelajah museum ini? Sebagai informasi, Hakone Open Air Museum buka setiap hari, pukul 09.00-17.00 waktu setempat.

Untuk dapat menikmati museum ini, pengunjung harus membeli tiket seharga 1.600 yen atau sekitar Rp 160.000. Jika menggunakan Hakone Free Pass, pengunjung hanya membayar 1.400 yen atau sekitar Rp 140.000.

Salah satu karya seni yang ditampilkan di Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA) Salah satu karya seni yang ditampilkan di Hakone Open Air Museum. (KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA)
 

Lalu bagaimana cara menuju museum ini? Anda bisa berangkat dari Stasiun Hakone Yumoto menggunakan Hakone Tozan Railway dan turun di Stasiun Chokoku No Mori.

Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Dari Stasiun Chokoku No Mori, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Hakone Open Air Museum.

Tiket kereta dari Hakone Yumoto ke Chokoku No Mori seharga 400 yen atau sekitar Rp 40.000 dan ditanggung dengan Hakone Free Pass. Dari Taman Gora, Anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 10-15 menit menuju Hakone Open Air Museum.   

Bagaimana, Anda ingin mencoba liburan yang berbeda dan mengedukasi? Hakone Open Air Museum bisa menjadi pilihannya...

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com