Kilas

Pasar Semarangan, Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang

Kompas.com - 17/03/2018, 17:28 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang punya cara jitu memanfaatkan bekas kebun binatang menjadi destinasi wisata kuliner. Pasar Semarangan di hutan wisata Tinjomoyo itu bakal diresmikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Sabtu (17/3/2018).

Beberapa tahun lalu, kebun binatang yang ada di kawasan itu ramai dikunjungi wisatawan. Bencana banjir menghancurkan jembatan menuju kawasan itu. Akibatnya, pengunjung kesulitan mencapai kebun binatang.

Pemerintah Kota Semarang akhirnya memindahkan binatang-binatang dari Tinjomoyo ke Mangkang.

(Baca: Yuk...Kunjungi Pasar Digital di Tengah Hutan Kota Semarang)

Guna kembali menarik wisatawan ke kawasan Tinjomoyo, Hendrar membangun Pasar Semarangan. Kawasan yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon besar itu letaknya tak jauh dari pusat Kota Semarang.

“Tujuannya, Tinjomoyo kembali ramai setelah kebun binatang di pindah ke Mangkang," ujar Hendrar.

Pengunjung yang datang ke Pasar Semarangan akan disuguhkan berbagai pertunjukan dan beragam khas kuliner Semarang. Sekira 25 booth kuliner di tengah hutan seluas 5.000 meter persegi tersebut. Aneka kuliner khas Jawa, China, Arab, Eropa dijajakan di Pasar Semarangan.

Transaksi elektronik

Rencananya, Pemerintah Kota Semarang menggelar Pasar Semarangan setiap Sabtu mulai pukul 15.00 hingga 21.00. Pengunjung di Pasar Semarangan hanya bisa melakukan transaksi nontunai.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mencoba layanan Tcash saat menggunakan Bus Trans Semarang. Pelanggan bus rapid transit di Kota Semarang kini bisa membayar dengan aplikasi Tcash. Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Telkomsel dalam mewujudkan layanan pembayaran non-tunai itu. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mencoba layanan Tcash saat menggunakan Bus Trans Semarang. Pelanggan bus rapid transit di Kota Semarang kini bisa membayar dengan aplikasi Tcash. Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Telkomsel dalam mewujudkan layanan pembayaran non-tunai itu.

Beragam uang elektronik bisa digunakan untuk membeli aneka makanan lezat di tempat itu.

"Dengan menggunakan sistem ini pengunjung tidak perlu repot membawa uang tunai. Bahkan, transaksi bisa dilakukan hanya dengan menunjukkan QR code untuk discan," ujarnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau