KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membuka rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-471 Kota Semarang. Kegiatan itu diawali dengan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) dan jalan sehat yang digelar di depan Balai Kota di Jalan Pemuda, Sabtu (24/3/2018)
Pembukaan HUT Kota yang diikuti sebanyak 6.000 peserta berlangsung meriah. Peserta yang terdiri dari pegawai Pemerintah Kota Semarang, guru dan pelajar, hingga masyarakat umum itu terlihat antusias mengikuti senam SKJ dan jalan sehat.
Hendrar mengatakan, peringatan hari jadi Kota Semarang menjadi sarana introspeksi dan evaluasi. Selama setahun terakhir, Kota Semarang dinilai mengalami kemajuan.
‘’Kalau kita lihat di lapangan, menurut saya, kita harus semakin optimistis. Kekompakan, persatuan, dan geguyuban selama ini ternyata membuahkan hasil yang positif buat tren perkembangan kemajuan Kota Semarang, baik secara fisik maupun non fisik,’’ katanya.
(Baca: Pembukaan HUT ke-471 Kota Semarang Jalan Pemudia Ditutup)
Kemajuan fisik dapat dilihat dari jalan-jalan di Kota Semarang yang semakin bagus. Kalaupun ada yang masih kurang bagus, proses perbaikan terus dilakukan. Di samping itu, pembangunan infrastruktur seperti bandara, jalan tol, underpass juga mulai terealisasi dengan bantuan pemerintah pusat.
Pembangunan non-fisik berupa pemberdayaan manusia juga mengalami kemajuan. Keguyuban dan kekompakan telah membuahkan hasil berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang yang meningkat.
Kini, IPM Kota Semarang merupakan yang tertinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah. Bahkan, lebih tinggi dari beberapa kota besar lainnya yang ada di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya.
"Padahal dulunya di Jawa Tengah saja kita selalu kalah dari Salatiga dan Solo. Bahkan, orang ngomong Ibu Kotanya Jawa Tengah itu ya Solo, tapi alhamdulillah mulai 2016 IPM Kota Semarang sudah menjadi yang terbaik di Jawa Tengah," katanya.
(Baca juga: Kota Semarang Capai Indeks Pembangunan Manusia Tertinggi)
Ia menegaskan, prestasi tersebut memang bukan suatu hal yang harus dibangga-banggakan. Namun, capaian-capaian itu menjadi indikator-indikator positif dari pekerjaan yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat selama ini. Dengan begitu, Pemerintah Kota Semarang makin termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
Hendrar mengaku pernah ditanya dalam sebuah forum resmi oleh para akademisi soal apa yang membuat Semarang bisa melakukan kinerja yang signifikan.
"Jawabannya karena kita bergerak bersama. Kalau pemerintah saja perkembanggannya tidak akan sekencang ini, tapi karena pengusahanya bergerak, teman-teman media terus mem-blow up hal positif, dan didukung oleh masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarkat, serta akademisi maka hasilnya optimal,’’ katanya.
Warga Kota pun mendukung program pemerintah. Mereka secara ikhlas terlibat dalam kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya, menyediakan makanan untuk warga yang ikut kerja bakti, dan taat membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
‘’Kalau warganya enggak bangga dengan kota ini, pasti indikator pendapatan PBB itu turun. Tapi nyatanya sekarang ini naik terus, karena kesadarannya, kebanggannya terhadap kota ini semakin baik,’’ ujarnya.