Pada Kamis (22/3/2018) lalu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia mengundang Kompas.com beserta sejumlah media lainnya untuk ikut serta dalam acara press touryang mengusung tema “Pembangunan Ketenagakerjaan Melalui Pengembangan Potensi Daerah". Acaranya sendiri berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Seperti diketahui, BLK Lombok Timur baru merupakan salah satu BLK di Indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan pelatihan berstandar internasional. Meskipun baru berusia dua tahun, BLK tersebut telah berhasil meraih berbagai pencapaian.
"Selama dua tahun berdiri, kami sudah melantik 1.398 orang. Semua berhasil ditempatkan di luar negeri. Ini membuat kami bangga karena melalui program kapal pesiar Royal Carribean ini, nama Indonesia keliling dunia. Ini pun jadi bukti kalau nyatanya SDM kita dapat bersaing," kata Simar selaku Kepala Balai Latihan Kerja Lombok Timur.
Simar pun menyampaikan bahwa SDM yang dididik tidak hanya difokuskan untuk bekerja di luar negeri, tetapi juga ditempatkan di daerah lokal untuk mendukung industri pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Selain keindahan alam yang dimiliki, Pemerintah Daerah NTB pun melakukan pendekatan halal untuk memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia. Namun, diperlukan pula peningkatan kualitas SDM di bidang pariwisata agar pelayanan yang ada bisa terus ditingkatkan.
Peran Kemnaker dalam pengelolaan BLK adalah mengadakan pelatihan SDM yang meliputi program kapal pesiar dengan spesialisasi housekeeping, guide bakery, waiter, cooking, dan tour guide. Program perhotelan pun mulai digencarkan sejak tahun 2017. Bahkan, untuk program pelatihan kapal pesiar, BLK Lombok menjadi tempat terbaik di Asia Tenggara. Oleh karena itu, tak heran apabila Lombok dinobatkan sebagai destinasi honeymoon favorit di dunia.
Simar menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus yang harus ditempuh untuk menjadi siswa BLK ini. Selama berada di usia produktif, yakni 18-30 tahun, maka ia dapat mendaftarkan diri. Namun, khusus untuk program kapal pesiar, kemampuan berbahasa inggris mutlak diperlukan. Periode waktu yang ditempuh selama mengikuti program ini berkisar antara 3-6 bulan, tergantung pada program yang diambil.
Selain diajarkan mengenai pelayanan, para siswa pun akan digembleng oleh TNI untuk membentuk sikap disiplin dan jujur. Kedua sikap tersebut menjadi semacam acuan utama agar seseorang bisa sukses dan unggul.
Simar berharap, sesi dialog yang digelar saat press tour ini bisa memacu dan mengembangkan potensi-potensi ketenagakerjaan di Indonesia. Selain itu, hal ini menjadi bukti bahwa proses pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga sejumlah daerah yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti NTB dan NTT. (IAP)