Kilas

Wali Kota Semarang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kompas.com - 04/04/2018, 17:09 WIB


KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyatakan perputaran uang yang terjadi di Kelurahan Tembalang berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Kota Semarang.

Separuh Kelurahan Tembangan merupakan kawasan Universitas Diponegoro (Undip). Sekira 50.000 mahasiswa Undip yang sebagian berasal dari luar kota menjajakan uangnya di Tembalang.

"Pengeluaran itu untuk kuliah, kos, makan, laundry, bahkan nongkrong di cafe. Tentu saja terjadi perputara uang di Semarang," kata Hendrar saat berinteraksi dengan warga Kelurahan Tembalang usai mengikuti jalan sehat, Rabu (4/4/2018).

Ia meminta masyarakat Tembalang untuk menjaga lingkungan sebab kelurahan itu merupakan salah satu pintu gerbang Kota Semarang. “Rawat kampung tematik ini dengan baik," ujarnya.

(Baca: Kembangkan Kampung Tematik, Hendri Resmikan Pasar Jaten di Sukorejo)

Menurut dia, mahasiswa dari luar kota itu merupakan corong bagi masyarakat daerahnya. Sikap masyarakat yang ramah dan terbuka pada para mahasiswa tentu akan berkesan positif. 

"Ketika mereka dilayani dengan baik, diajak berpartisipasi untuk kerja bakti, dan akhirnya terkesan dengan kota Semarang tentu akan diceritakan kepada keluarganya," katanya.

Dampak ikutannya, ia melanjutkan, keluarga para mahasiswa tertarik berkunjung ke Semarang. Mereka berpotensi menginap di hotel-hotel yang ada di Kota Semarang, menikmati aneka kuliner, bahkan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Semarang.

Dengan demikian, kata Hendrar, akan terjadi perputaran ekonomi di Tembalang yang manfaatnya bakal dinikmati masyarakat. “Maka buka pikiran kita. Jika ada peluang seperti itu, manfaatkan. Sekarang waktunya untuk kompak dan bergandeng tangan," ujarnya.

(Baca juga: Semarang Targetkan Bangun Monorel Mulai 2019)

Konsep kepemimpinan Hendrar dan wakilnya, Hevearita Gunaryanti, mengkolaborasikan berbagai unsur yakni pemerintah, pengusaha, penduduk, akademisi, dan pewarta. Menurut dia, media massa memiliki peranan yang besar untuk menginformasikan hal-hal yang terjadi di Semarang.

“Begitu juga dengan masyarakat. Jangan ada ego sektoral. Mari bersama-sama menarik banyak orang ke Semarang untuk berinvestasi, berwisata, memperoleh pendidikan, berbelanja di Kota Semarang, yang memiliki efek domino meningkatkan perekonomian," katanya.

 

 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com