KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang terus berinovasi mendorong sektor pariwisata di Kota Semarang. Setelah sukses membuka pasar digital di Hutan Tinjomoyo Semarang, kini sebuah hotel dengan konsep rumah pohon dan caravan siap dibangun di lokasi tersebut.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, telah menandatangani nota kesepahaman pengembangan kawasan wisata Hutan Tinjomoyo dan Taman Lele Kota Semarang, Jumat (6/4/2018).
Pemerintah Kota Semarang melibatkan pihak ketiga untuk mengembangkan aset wisata di sesuai konsep yang telah disepakati.
Pengembangan yang dirancang di Hutan Tinjomoyo meliputi pembangunan kawasan cottage dengan desai rumah pohon bergaya skandinavian beserta caravan, wisata air, outbound, flying fox, menara pandang, serta jogging track.
(Baca: Yuk Kunjungi Pasar Digital di Tengah Hutan Kota Semarang)
Tak hanya itu, hutan wisata yang luasnya sekitar 57 hektar tersebut bakal dilengkapi dengan restoran dan gedung pertemuan berbentuk joglo yang menyatu dengan alam hutan. "Juga akan dikembangkan area konservasi tanaman-tanaman langka," katanya.
Di samping hutan wisata, Semarang juga akan mengembangkan obyek wisata Taman Lele. Hendrar menegaskan tidak akan mengubah ikon Taman Lele berupa kolam ikan lele yang sudah ada.
Destinasi wisata itu justru akan dilengkapi dengan hotel berbintang setinggi 11 lantai. Sementara, kolam lele yang sudah ada, didesain berada di bagian belakang hotel tersebut.
"Akan ada panggung terbuka dengan konsep konsep atap berbentuk ikan lele untuk menggelar berbagai pagelaran," katanya.
Ia optimistis pengembangan destinasi wisata di Kota Semarang bakal berdampak positif pada perekonomian masyarakat. "Ada ratusan pekerjaan rumah terkait objek wisata dan akan terus kami kerjakan satu per satu," ujarnya.