Kilas

Kabupaten Trenggalek Resmi Gunakan Aplikasi Qlue

Kompas.com - 13/04/2018, 07:03 WIB

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek resmi meluncurkan aplikasi Qlue, Kamis (12/4/2018). Sebagai tanda peresmian, ratusan aparatur sipil negara Kabupaten Trenggalek mengunduh aplikasi Qlue secara bersamaan.

Dengan adanya aplikasi Qlue, Pemerintah Kabupaten Trenggalek ingin memangkas birokrasi yang selama ini masih menghambat pelayanan publik. Komunikasi antara warga dengan aparatur sipil negara di Kabupaten Trenggalek diharapkan bakal lebih lancar. Sehingga, persoalan yang ada di masyarakat bisa segera diselesaikan.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek sepakat bekerja sama dengan PT Qlue performa indonesia untuk penyediaan aplikasi itu. Pelaksana tugas (Plt) Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, mengatakan penggunaan aplikasi ini bisa meningkatkan efektivitas pelayanan publik.

Untuk itu, ia melanjutkan, pemerintah pun telah menyiapkan pasukan Qlue sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah. Pasukan pink  akan menangani atau memantau persoalan sosial, pasukan putih dalam bidang kesehatan, pasukan orange soal infrastruktur dan kebencanaan, pasukan kuning untuk kebersihan, dan biru soal ketertiban.

(Baca: Bupati Trenggalek Segera Luncurkan Aplikasi Qlue)

“Nanti juga ada pasukan bayangan yang memiliki tugas khusus. Kami berharap warga aktif, pemerintah responsif,” kata Arifin.

Arifin menambahkan, saat ini memang sudah ada sejumlah pelayanan di masing-masing bidang. Sayangnya, pelayanan tersebut belum tersinkronisasi dengan baik. Akibatnya, pemerintah dalam hal ini bupati tidak bisa mengkaji secara detail bagaimana tindak lanjut laporan atau pun informasi dari masyarakat tersebut.

Plt. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, meresmikan penggunaan aplikasi Qlue di pendopo kabupaten, Kamis (12/04/2018). Masyarakat dan aparatur sipil negara yang hadir dalam peresmian itu bersamaan mengunduh aplikasi Qlue melalui ponselnya masing-masing.KOMPAS.com/ SLAMET WIDODO Plt. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, meresmikan penggunaan aplikasi Qlue di pendopo kabupaten, Kamis (12/04/2018). Masyarakat dan aparatur sipil negara yang hadir dalam peresmian itu bersamaan mengunduh aplikasi Qlue melalui ponselnya masing-masing.

Keberadaan aplikasi Qlue diharapkan bisa membantu kerja pemerintah. Perkembangan penyelesaian aduan maupun informasi masyarakat bisa dipantau kapan pun dan di mana pun.
Nantinya, aplikasi ini tidak hanya sebagai sarana untuk menyelesaikan keluhan masyarakat, namun juga untuk mengawal anggaran pemerintah daerah, utamanya belanja daerah.

“Lokasi pelaksanaan kegiatannya di mana, anggarannya berapa, progress-nya bagaimana. Jadi, masyarakat juga bisa mengontrol keuangan negara,” ujarnya.

(Baca juga: Trenggalek Jajaki Kerja Sama dengan Qlue)

Selama enam bulan ke depan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan mendapatkan layanan gratis dari PT Qlue performa Indonesia. Dalam periode tersebut, aplikasi Qlue masih dalam masa percobaan.

Direktur PT Qlue Performa Indonesia, Dedy Irawan, mengaku salut dengan pemerintah kota keripik tempe yang bersedia menggunakan aplikasi Qlue untuk mendukung peningkatan pelayanan publik.

Hal ini sejalan dengan konsep pendirian Qlue empat tahun silam, yakni membantu pemerintah memetakan persoalan, dengan sarana komunikasi dan informasi. Misalnya, imbuhnya, persoalan yang terkait dengan pelayanan publik, infrastruktur, hingga pungutan liar (pungli).

Plt. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, meresmikan penggunaan aplikasi Qlue di pendopo kabupaten, Kamis (12/04/2018).KOMPAS.com/ SLAMET WIDODO Plt. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, meresmikan penggunaan aplikasi Qlue di pendopo kabupaten, Kamis (12/04/2018).

“Masyarakat tidak perlu datang ke dinas-dinas, cukup melalui ponsel pintar, pesan laporan itu akan diterma oleh pemerintah,” katanya.

Selama satu semester ke depan, PT Qlue Performa Indonesia akan terus memantau dan mengevaluasi penggunaan aplikasi ini di Trenggalek. “Kami berkominten untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya. Jika ada kendala, bisa diperbiki dengan cepat,” ujar Dedy. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau