Kilas

Pelapor Khusus PBB Kagumi Pertanian Lokal Indonesia

Kompas.com - 13/04/2018, 19:41 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Hilal Ever terkesan dengan pertanian di Indonesia. Saat berkunjung ke Dusun Nglambur, Desa Siduharjo, Kecamatan Samigalih, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Hilal melihat langsung bagaimana petani muda memanfaatkan lahan terbatas untuk pertanian.

Menurutnya, adalah hal yang mendesak bagi kita untuk mempertahankan dan menyebarluaskan pengetahuan serta kemampuan pertanian yang sudah diwariskan. Jika tidak dilakukan, generasi mendatang hanya tahu bagaimana membeli dengan mudahnya, tanpa tahu bagaimana memproduksi.

"Sangat penting bagi kita untuk menerapkan kearifan lokal di berbagai daerah, agar tidak tergerus oleh globalisasi sistem pangan dunia," kata Hilal.

Saat melihat bagaimana petani muda di Yogyakarta masih menpraktikkan pertanian tradisional, Hilal cukup bangga sekaligus optimistis.

"Kita memang harus memberikan semangat kepada anak-anak kita untuk terus mempraktekkan pertanian tradisional. Memastikan mereka mau menduplikasinya dimanapun mereka hidup di masa datang," papar Hilal.

Melihat langsung pertanian di Yogyakarta, Hilal merasa tidak ada alasan lagi tidak berhenti bertani karena keterbatasan lahan. "Seperti kita lihat di sini. Akan selalu ada ruang, jika kita ingin bertani," ujar Hilal.

"Sekarang sedang tren di Amerika dan Eropa, orang memproduksi makanan di tempat tinggal mereka. Tapi di sini, hal seperti itu sudah menjadi tradisi lama. Jangan berhenti," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Hilal juga sempat mengambil gambar kebun berbentuk piramid sebagai contoh untuk diterapkan di halaman rumahnya. Sebelumnya, Hilal sempat bertemu dan mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian pada 9 April lalu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau