Advertorial

Perguruan Tinggi Turut Berperan Dalam Peningkatan Literasi Media

Kompas.com - 20/04/2018, 09:04 WIB

Perkembangan media dari konvensional menjadi digital bagaikan dua sisi mata uang. Masyarakat, di satu sisi, menjadi lebih mudah memperoleh informasi. Selain itu, penyebaran informasi pun menjadi lebih mudah dan cepat. Namun, di sisi sebaliknya, digitalisasi media juga membuat masyarakat rentan terpapar informasi yang menyesatkan, menggiring, dan mempersuasi secara negatif.

Informasi yang menyesatkan tersebut biasanya menyebar masif melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat. Topiknya beraneka ragam. Mulai dari kesehatan, budaya, ekonomi, sosial, hingga politik. Perbedaannya dengan informasi yang sesuai fakta, memberi wawasan, dan kredibel terkadang begitu samar.

Ironisnya, masih banyak pengguna media sosial yang kurang bijak dan cerdas yang meneruskan pesan yang bersifat hoax tersebut tanpa melakukan verifikasi terlebih dulu.

Peduli dengan maraknya hoax akibat perilaku konsumsi media yang kurang bijak ini Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) mengambil langkah nyata untuk mewujudkan literasi media di kalangan masyarakat. Prodi Ilmu Komunikasi UAJ ingin mengedukasi pengguna media digital untuk menjadi khalayak yang cerdas dan tidak menerima informasi tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Upaya dilakukan mulai dari dalam lingkup kampus yaitu dengan secara konsisten mengangkat tema literasi media. Terutama dalam kegiatan Tri Dharma  Perguruan Tinggi yang terdiri atas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 

Para pengajar di Prodi Ilmu Komunikasi UAJ menyertakan materi literasi media dalam bahan ajarnya. Mereka juga secara aktif melakukan penelitian terkait literasi media. Selain itu, menyelenggarakan kegiatan pengabdian  kepada masyarakat bertema literasi media.

Baru-baru ini para dosen dari Prodi Ilmu Komunikasi UAJ melakukan kegiatan tersebut di Desa Cibogo, Cisauk, Tangerang Selatan. Mereka mengajak masyarakat untuk mengenal cara kerja media, pemilikan media, dan kepentingan media. Tujuannya supaya mereka lebih “melek media”.

Masyarakat di sana juga diajarkan bagaimana cara cerdas membaca, menonton, dan menyikapi berita, acara, hingga iklan yang disiarkan melalui media berplatform digital. Catatan selama kegiatan ini berlangsung dirangkum dan disusun dalam sebuah buku berjudul Best Practice Literasi Media untuk Remaja dan Dewasa yang diterbitkan pada 2017.

Sementara untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas mahasiswanya, Prodi Ilmu Komunikasi UAJ saat ini juga tengah berfokus membangun laboratorium sebagai fasilitas belajar. Laboratorium dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan di bidang jurnalistik. Baik di media cetak, radio, televisi, hingga media online. Selain itu juga untuk mengembangkan kemampuan produksi kreatif iklan dan bidang kehumasan.

Tersedia kelengkapan seperti studio siaran radio, studio produksi radio, studio produksi TV, studio fotografi, dan studio desain kreatif dalam laboratorium tersebut. Harapannya dengan fasilitas-fasilitas tersebut mahasiswa dapat berkreasi dan mempelajari praktik kerja sesuai dengan kondisi industri media saat ini sesuai bidang masing-masing.

Sarana dan prasarana mutakhir tersebut juga didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta tata kelola yang baik dan transparan. Atas upaya yang dilakukan ini Prodi Ilmu Komunikasi UAJ yang belum lama ini menerima kunjungan asesor BAN-PT dalam rangka proses reakreditasi memperoleh peringkat  akreditasi A.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com