Kilas

Kali Semarang Disulap Jadi Area Pemancingan Umum

Kompas.com - 20/04/2018, 19:38 WIB


KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang menebar 200 kilogram ikan karper serta 10.000 benih ikan karper dan nila di sepanjang Kali Semarang ruas Jalan Dr. Sutomo, Kota Semarang.

Penebaran ikan dan benih ikan tersebut merupakan salah satu inovasi untuk menambah daya tarik kawasan Kali Semarang.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melepas seekor ikan karper seberat 5 kilogram di Kali Semarang, Jumat (20/4/2018).

Penebaran ikan di Kali Semarang merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan kali yang telah selesai ditata pada 2017.

Penataan kali meliputi pengerukan sedimen kali, peningkatan jalan inspeksi, dan pembangunan taman.

(Baca: Ternak Ikan Jadi Cara Bersihkan Selokan dari Sampah Kota Semarang)

Hendrar berharap, penebaran ikan dan benih ikan di Kali Semarang akan menumbuhkan rasa memiliki.

Ia mempersilakan masyarakat memanen ikan dari kali. Hasil tangkapan itu bisa diolah menjadi berbagai produk yang dapat dijual sehingga bisa menambah pemasukan masyarakat.

"Satu tahun yang lalu kali ini bisa dibilang kumuh, keruh, dan dangkal. Tapi hari ini kita lihat kondisinya sudah jauh berubah menjadi lebih bersih dan nyaman," ujarnya.

Pemerintah Kota Semarang meminta masyarakat menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan.

"Agar orang menjadi betah datang ke sini, yang ujung-ujungnya perputaran uang di sini jadi lebih tinggi," katanya.

(Baca: Dorong Sektor Wisata, Wali Kota Hendi Blusukan ke Sentra Ikan Asap)

Selain penebaran ikan, panitia peringatan ulang tahun ke-471 Kota Semarang juga menggelar lomba memancing. Peserta memperebutkan ikan karper yang dilepas Hendrar Prihadi. 

Peserta yang berhasil memancing ikan itu berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 3 juta. Sementara, pemenang kedua dan ketiga masing-masing mendapatkan uang tunai Rp 2,5 juta dan Rp 2 juta.

Lomba memancing semacam itu akan dilakukan setiap Sabtu dan Minggu oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kali Semarang.

"Ini merupakan bagian dari optimalisasi potensi wisata di wilayah Kali Semarang yang harus terus digali. Supaya benar-benar menjadi kawasan wisata baru di Kota Semarang," ujar Hendrar.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau