Advertorial

Lingkungan Hunian Hijau, konsep interaksi dengan alam di Puri Botanical Kurangi Stres Usai Bekerja

Kompas.com - 22/04/2018, 21:59 WIB

Kondisi jalanan ibu kota yang semakin macet bukan hanya membuat penggunanya rugi waktu, tetapi juga menyebabkan stres. Tingginya volume kendaraan terutama di jam berangkat dan pulang kerja membuat lalu lintas padat hingga hampir tak bergerak. Kondisi deadlock di jalanan bahkan diramalkan bakal menghantui Jakarta di tahun 2022 nanti.

Salah satu cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi stres selepas kerja adalah dengan meluangkan waktu untuk menikmati hijaunya alam. Bukan rahasia lagi kalau warga ibu kota suka menghabiskan waktu luangnya di luar kota untuk menjauh dari kemacetan dan mencari suasana yang damai serta asri. Tidak heran jika daerah Puncak dan Bandung masih menjadi destinasi favorit untuk mencari pemandangan hijau.

Memilih lokasi hunian yang jauh dari Jakarta juga menjadi cara lain untuk menyiasati kejamnya lalu lintas ibu kota. Namun sebagai gantinya, jarak yang harus ditempuh untuk perjalanan pergi dan pulang menjadi lebih panjang. Meski demikian mereka tetap rela merogoh kocek cukup dalam untuk memiliki hunian pinggir kota yang menyediakan ruang terbuka hijau.

-- -

Sebenarnya untuk mendapat hunian dengan nuansa alam yang hijau tidak perlu sampai ke luar Jakarta. Jika ditelisik lebih dalam, masih ada daerah hunian di Jakarta dengan ruang terbuka hijau yang luas. Salah satunya dan yang terbesar adalah Puri Botanical dengan lokasi di daerah Joglo, Jakarta Barat. Kawasan hunian yang dikembangkan oleh Jakarta Setiabudi International ini memiliki luas 134 hektar dan menyediakan area terbuka hijau seluar 6 hektar bagi para penghuninya.

Konsep yang tertuang dalam jargon mereka yaitu ‘Living Inspired by Nature’ diterapkan dengan mengadaptasi botanical garden yang serupa dengan Kebun Raya Bogor. Melalui konsep ini pula, Puri Botanical menawarkan keseimbangan hidup yang bisa dinikmati di rumah sendiri.

“Semua proyek hunian yang ada di Jakarta biasanya menyediakan taman dan sporthouse sebagai fasilitasnya. Tapi yang membuat kami berbeda adalah, kami mendedikasikan area seluas 6 hektar khusus untuk konsep lahan terbuka hijau yang kami usung dari konsep Kebun Raya Bogor, dinamakan Botanical Garden,” kata Associate Director Puri Botanical, Kezia Pariury.

Keistimewaan lain yang dimiliki oleh Puri Botanical adalah lokasinya sangat strategis, bahkan bisa dikatakan menempel di jantung ibu kota. Puri Botanical berada di antara tiga area yang sibuk, yakni Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Meski demikian, rata-rata waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuju ke tengah kota tidak lebih dari 20 menit. Lokasinya semakin istimewa dengan keberadaan akses langsung menuju jalan tol JORR W2.

Masih ada kesempatan untuk memiliki sepotong surga di tengah ibu kota sebagai tempat tinggal yang nyaman. Puri Botanical terus mengembangkan daerahnya untuk memenuhi kebutuhan warga ibu kota akan hunian premium yang asri. Periksa ketersediaan dan informasi lengkap mengenai unit pilihan Puri Botanical di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau