Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan bantuan bagi keluarga almarhum M. Zaini Misrin Arsyad, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang dieksekusi mati di Arab Saudi bulan lalu. Bantuan ini merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap PMI yang bekerja di luar negeri beserta keluarganya.
"Kami menjalankan instruksi Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi agar keluarga almarhum M. Zaini dapat difasilitasi pekerjaan dan bisa mengikuti program pelatihan kerja untuk masa depannya," tutur Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) KBRI Riyad, Sa'dullah, dalam keterangan Pers Biro Humas Kemnaker pada Selasa, 24 April 2018.
Atase Sa'dullah menerangkan, untuk membantu kehidupan keluarga almarhum M. Zaini, pemerintah memberikan tawaran pekerjaan sesuai amanat suaminya.
“Istri almarhum yang bernama Naiman jika memungkinkan dapat pulang dan difasilitasi pekerjaan di sekitar Bangkalan, Madura, sesuai dengan amanat suaminya," ujar atase Sa'dullah.
Tidak hanya itu, Kemnaker juga memfasilitasi kedua anak laki-laki Almarhum untuk mengikuti program pelatihan kerja sesuai keahliannya di Balai-Balai Latihan Kerja milik Kemnaker.
"Salah satu anaknya yaitu Saiful Thoriq mengikuti pelatihan teknisi AC di BBPLK Bekasi, sedangkan anaknya yang satu lagi yang bernama Mustofa mengikuti pelatihan mekanik otomotif di BBPLK Bandung," terang Sa'dullah.
Ia juga memaparkan, kedua anak alm. M Zaini akan dilatih selama dua bulan dan memperoleh fasilitas berupa akomodasi dan transportasi sampai mendapatkan sertifikasi kerja. Selanjutnya, pihak Kemnaker akan membantu mereka ke perusahaan yang sesuai keahliannya tersebut agar menjadi karyawannya.
Atase Sa'dullah menceritakan, pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah yang telah peduli dan membantu kehidupan anak dan istri almarhum M.Zaini.
"Saat ditemui kemarin malam, menurut pengakuannya, Saiful Thoriq merasa terhibur dan terobati dengan mengikuti pelatihan kerja sebagai teknisi AC. Kami menghibur dan mendampingi mereka agar tetap semangat menatap masa depan dengan penuh harapan, ceria, dan lebih baik,“ kata Atase Sa'dullah.
M.Zaini telah dieksekusi mati pada Minggu, 18 Maret 2018 pukul 11.30 waktu setempat. PMI asal Bangkalan, Madura ini, dituduh membunuh majikannya di Kota Mekkah pada 2004 dan pengadilan Arab Saudi telah menjatuhkan vonis hukuman mati pada tahun 2008.