Advertorial

Komitmen “Marketplace” untuk Dorong UMKM Berjualan Secara Daring

Kompas.com - 25/04/2018, 23:27 WIB

Demi mendorong peningkatan jumlah UMKM yang berjualan secara daring, Selasa (24/4/2018) lalu Kemenkominfo, bersinergi dengan tujuh kementerian lainnya, meluncurkan Gerakan Ayo UMKM Jualan Online di Thamrin City, Jakarta Pusat.

Gerakan nasional tersebut memperoleh respon positif dan dukungan penuh dari enam pelaku bisnis marketplace terbesar di Indonesia. Mereka adalah Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Blibli.com, Shopee, dan Blanja.com. Keenam marketplace tersebut berkomitmen untuk bersinergi bersama pemerintah memberikan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM agar bisa “naik kelas” dengan berjualan secara daring.

“Sejak awal berdiri kami sebagai marketplace sebenarnya punya komitmen yang sama dengan gerakan nasional ini yaitu untuk mendorong UMKM berjualan online. Kami senang dengan adanya gerakan ini berarti kedepannya bisa ada sinergi dengan pemerintah untuk melaksanakan komitmen kami tersebut,” ujar Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak.

Pria yang akrab disapa Fikri tersebut mengatakan sejak 2016 Bukalapak sudah melakukan beragam upaya yang masif untuk mendorong pelaku UMKM yang sebelumnya berjualan secara offline untuk menjadi pelapak. Tujuannya agar mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mengembangkan bisnisnya.

“Ada kegiatan Ngelapak Bareng untuk memfasilitasi UMKM belajar jualan online. Tiap bulan ada kopdar dan gathering di lebih dari 68 kota. Kami juga punya forum Bukalapak, webinar, dan Buka Academy yang bisa dimanfaatkan untuk belajar. Registrasi online, tonton trainer-trainer Bukalapak secara gratis,” jelasnya.

Senada dengan Fikri, Director of Acqusition and Development Lazada Tiffany Sionader mengatakan bahwa sebagai marketplace Lazada menyambut baik adanya Gerakan Ayo UMKM Jualan Online.

“Ini akan jadi awal untuk meningkatkan awareness masyarakat Indonesia bahwa UMKM sangat berpotensi untuk menjadi backbone perekonomian kita. Sejak lama Lazada pun punya inisiatif yang sama untuk merangkul UMKM, tidak hanya di Jakarta tetapi juga sampai pelosok Indonesia, untuk terjun ke ranah online. Tidak mudah, tetapi kami tahu potensinya sangat besar,” ujarnya.

- -

Bersinergi dengan pemerintah dalam gerakan ini Lazada berharap tahun ini pihaknya dapat merangkul 300 hingga 400 pelaku UMKM untuk berjualan online.

Tiffany juga mengatakan bahwa sebenarnya, berdasarkan dari pembelajaran yang dilakukan marketplace, produk-produk UMKM Indonesia memiliki daya saing dan daya jual yang potensial. Namun, memang harus diakui bahwa pelaku UMKM masih minim pengetahuan mengenai segi komersial.

Marketing dan branding masih kurang. Misalnya saja soal bagaimana mengemas produk dan menampilkan visual produk supaya representatif baik di pasar lokal maupun global. Selain itu, soal hak paten produk juga masih lemah,” ujarnya.

Oleh karena itu marketplace bersama-sama dengan pemerintah melalui gerakan nasional ini, selain mendorong pelaku UMKM untuk go online demi meningkatkan transaksi jual beli dan jangkauan pasarnya, juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi mereka soal hal tersebut.

“Kami tidak mau pelaku UMKM cuma bertahan sebentar di online. Kami mau kembangkan secara inklusif. Bersamaan dengan on boarding kami langsung berikan juga ilmu yang mereka butuhkan untuk go online. Goal kita adalah semua UMKM yang go online bisa ekspor,” kata Tiffany.

Lazada sendiri pada 9 Mei 2018 mendatang akan meluncurkan program UKM Export di mana Lazada akan mulai mengekspor produk dari 20 UMKM terpilih yang bergabung di marketplace-nya. Sebagai tahap awal Lazada akan melakukan ekspor ke Malaysia dan Singapura. Selanjutnya diharapkan UMKM di marketplace Lazada  bisa ekspor ke seluruh Asia Tenggara.

Gerakan Ayo UMKM Jualan Online selain membuat pelaku UMKM di Indonesia “naik kelas” juga akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.  Garri Juanda, Associate VP Business Marketplace Tokopedia menyatakan bahwa gerakan nasional ini akan membantu mendorong  60 juta UMKM Indonesia go online. Dengan demikian, pemerataan ekonomi secara digital akan tercapai. 

Nantinya keenampelaku marketplace tersebut juga akan terlibat dalam roadshow Gerakan Ayo UMKM Jualan Online. Roadshow akan terdiri dari 376 lebih rangkaian kegiatan di lebih dari 70 kota. Kegiatan akan dimulai dengan tahap on boarding, atau mendorong minat UMKM yang tadinya masih berjualan dengan cara konvensional untuk berjualan secara daring.

Kemudian, kegiatan akan dilanjutkan dengan tahap active selling atau pendampingan kepada UMKM yang sudah berjualan di marketplace untuk meningkatkan jumlah transaksi, dan scale up business untuk membantu mereka meningkatkan skala bisnis hingga bisa menjangkau pasar internasional. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com