Kilas

Berkah Alsintan bagi Pemuda Bulukumba

Kompas.com - 26/04/2018, 16:49 WIB

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dibuat salut oleh petani muda asal Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Dengan semangat kerja kerasnya, pemuda bernama Armen (24) bisa mendapat penghasilan per hari sebesar Rp 400.000 per hari pada saat musim panen padi tiba. Angka ini setara dengan Rp 12 juta per bulan dalam hitungan kasar.


Armen merupakan pengelola sekaligus operator alat mesin pertanian (alsintan) berupa combine harvester dan traktor. Ia mengaku bekerja mulai pukul 07.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA.

Pengakuan Armen itu sontak membuat menteri Amran terkejut sekaligus kagum.

Menurutnya Armen bisa menjadi contoh pemuda pekerja keras dan pintar dalam melihat peluang, “Di dunia ini, tidak ada sejarahnya orang sukses yang bukan pekerja keras. Armen bisa menjadi inspirasi kita,” kata Amran.

Senada pengakuan Armen, pemuda lain, Andi Sarullahi memang mengakui bahwa Armen melakukan lebih dari pemuda rata-rata dalam memanfaatkan alsintan.

“Dia mau melakukan yang orang lain jarang mau melakukan,” kata Andi.

Modernisasi pertanian memang menjadi program prioritas Kementerian Pertanian. Menteri Amran menggalakkan penggunakan alsintan untuk efektivitas menggenjot produksi para petani.

Alsintan juga diharapkan mampu mendorong kesejanteraan petani.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau