UMKM saat ini menjadi salah satu kontributor terbesar bagi PDB nasional. Sejauh ini, sektor UMKM sudah menyumbangkan sekitar 56 persen dari total perekonomian negara. Selain itu, sektor ini juga menyerap tenaga kerja paling banyak.
Potensi UMKM, di era digital ini, akan semakin meningkat jika saja pelaku usahanya memanfaatkan kemudahan teknologi dengan berjualan online. Namun sayang, dari jumlah 59,2 juta pelaku UMKM di Indonesia baru sembilan persen saja yang sudah berani melebarkan sayap usaha dengan terjun berjualan di marketplace-marketplace.
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi mengatakan UMKM punya kesempatan lebih produktif bertransaksi dengan pemanfaatan teknologi.
“Jika sudah online, jangkauan pasar akan lebih luas. Tidak ada lagi batasan daerah dan negara,” ujarnya pada acara peluncuran Gerakan Ayo UMKM Jualan Online yang digawangi oleh Kemenkominfo, Selasa (24/4/2018) lalu.
Pada acara yang sama sejumlah pelaku UMKM dari marketplace-marketplace terbesar di Indonesia juga hadir untuk membagikan pengalaman mengembangkan usahanya dengan berjualan online. Mereka mengaku banyak manfaat yang didapat sebagai pelaku usaha dari berjualan secara online.
Misalnya saja seperti Muhammad Gemal, pelaku UMKM asal Bandung yang bergerak di bisnis fashion pria dan wanita dengan toko Klikfashion. Pria yang akrab disapa Gemal ini sejak awal memang lebih memilih menjual produk-produk fashion-nya secara online.
Ia memulai dengan berjualan melalui platform Blackberry Messenger (BBM), kemudian Twitter. Saat marketplace mulai menjamur yaitu sekitar dua tahun lalu, Ia memilih bergabung dengan Lazada. Sejak itu ia mengatakan penjualan produk berhasil meningkat secara signifikan.
“Peningkatannya cukup drastis, omzet juga bertambah beberapa kali lipat. Bahkan waktu Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) kemarin saya terima order di atas 1.000 pcs atau 1000 unit,” ujarnya.
Manfaat lain yang dirasakan Gemal dari berjualan online di marketplace adalah kemudahan usaha. Ia mengatakan dengan sejumlah fasilitas yang ditawarkan marketplace, pengusaha UMKM bisa lebih fokus mengembangkan usahanya.
“Join ke marketplace sangat gampang. Cuma perlu KTP, buku tabungan. Kita tidak perlu pusing cari toko dengan lokasi bagus, tidak perlu modal sewa toko, karyawan juga hanya perlu sedikit. Pengiriman dan sebagainya sudah diurus oleh marketplace. Kita tinggal fokus mengembangkan usaha,” katanya.
Gemal saat ini menjadi salah satu dari 20 pengusaha UMKM di marketplace Lazada yang akan ikut dalam program UKM Export yang dimulai pada 9 Mei 2018 mendatang. Produk-produk Gemal, melalui program dari Lazada ini, akan dapat dibeli oleh pelanggan Lazada di seluruh negara Asia Tenggara.
Sementara Kris Samuel, salah satu merchant Blibli.com yang bergerak di bisnis perlengkapan outdoor dengan merk Uttara mengatakan dengan menjual produk dirinya lebih mudah berinteraksi dengan konsumen.
“Saya merasa menjelaskan produk saya kepada konsumen lebih mudah di platform online. Berdiskusi mengenai produk saya dengan calon pembeli di marketplace lebih nyaman,” ujar, finalis The Big Start Blibli.com ini.
Kisah sukses lain juga diceritakan oleh Fifi pemilik usaha hijab dengan merek Fandish Hijab di Blanja.com. “Saya mulai bisnis ini dari nol. Sekarang, brand saya bisa menjangkau seluruh Indonesia. Sampai ke Kalimantan, bahkan Papua. Hanya dengan buka toko online di marketplace Blanja.com,” ujarnya.
Fifi mengatakan dengan berjualan online di marketplace ia bisa memperoleh fleksibilitas waktu. Selain itu pihak marketplace juga senantiasa membantu perkembangan pebisnis UMKM seperti dirinya. Salah satunya dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan soal kualitas produk, visual produk, dan cara pemasaran.
Senada dengan Fifi, Anggun Kasturi yang menjual oleh-oleh khas Aceh melalui toko online-nya Peukan Online di Tokopedia mengatakan dengan berjualan online produknya dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Omzet juga mengalami perkembangan.
“Intinya jangan ragu, jangan terlalu banyak berpikir untuk berjualan online. Mulai saja dulu. Kita semua belajar dari pengalaman,” kata Anggun.