Kilas

Sulawesi Utara Diklaim Berkembang Pesat

Kompas.com - 06/05/2018, 10:01 WIB


KOMPAS.com - Sejak hari pertama memimpin Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, berkomitmen mewujudkan program pembangunan provinsi itu secara bertahap.

Olly membuat fondasi pada tahun pertama dan dilanjutkan dengan tahap percepatan pada tahun ke dua.

Setelah dua tahun lebih tiga bulan memimpin "Bumi Nyiur Melambai" itu, Olly tetap konsisten menunjukan kinerja dan berkarya bagi masyarakat Sulawesi Utara.

Ia tak segan membawa Sulawesi Utara maju pesat di berbagai bidang.

Buktinya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berani melakukan promosi pariwisata ke mancanegara.

(Baca: Katrol Pariwisata Sulut, Kawanua Travel Mart Digelar Bulan Ini)

Selain itu, Olly mendorong Sulawesi Utara ikut dalam berbagai pameran pariwisata. Akibatnya, wisatawan mancanegara yang datang ke provinsi itu melonjak drastis.

Pada 2017, jumlah wisatawan mancanegara mencapai hampir 100.000 orang dan wisatawan nusantara 1.698.523 orang.

"Hal ini, memicu berkembangnya usaha sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang mencapai 38 hotel, dan hotel non bintang mencapai 325 hotel," ujarnya.

Banjir investor

Dalam urusan penanaman modal, politikus PDI Perjuangan itu cukup bertangan dingin.

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang ditargetkan yakni 346 proyek dengan nilai sebesar Rp 2,5 triliun.

Realisasi penanaman modal di Sulawesi Utara mampu mencetak angka spektakuler, yakni Rp 7,9 triliun atau 317, 44 persen dari target.

Berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.

Kali Waterfall di Tomohon, Sulawesi Utara.NOVA DIEN Kali Waterfall di Tomohon, Sulawesi Utara.

Perekonomian Sulawesi Utara pada 2017 tumbuh sebesar 6,32 persen atau meningkat sebesar 0,15 persen dibandingkan 2016 yang berada pada poin 6,17 persen.

Angka kemiskinan juga mampu ditekan sebesar 0,3 persen dari angka 8,20 persen pada 2016 menjadi 7,9 persen pada 2017.

Pertumbuhan ekonomi juga menyerap tenaga kerja. Angka pengangguran sebesar 6,20 persen pada 2016, berkurang menjadi 6,18 persen pada 2017.

Sementara, inflasi turun dari 3,31 persen pada 2016 menjadi 2,44 perse pada 2017. Sebaliknya, investasi mengalami kenaikan signifikan dari Rp 4,5 triliun dpada 2016, naik menjadi Rp 6 triliun pada 2017.

Pendidikan berkualitas

Gubernur Olly juga berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Utara.

Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD 106,09 persen; SMP 106,93 persen, dan SMA 88,22 persen. Sementara, Angka Partisipasi Murni (APM) SD 89, 93 persen, SMP 76, 19 persen, dan SMA 61, 97 persen.

Ada pun Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12 persen, usia 13-15 tahun sebesar 88, 50 persen, dan usia 16-18 tahun sebesar 68, 52 persen.

Sementara, Angka Putus Sekolah (APS) untuk tingkat SD 0, 13 persen, SMP 0, 37 persen, SMA 0, 08 persen, serta SMK 0, 40 persen.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, berdialog dengan salah satu siswa di saat menyampaikan materi Empat Pilar Kebangsaan dalam kegiatan Gubernur Mengajar di Kabupaten Minahasa, Rabu (2/5/2018).Dok. Humas Pemprov Sulut Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, berdialog dengan salah satu siswa di saat menyampaikan materi Empat Pilar Kebangsaan dalam kegiatan Gubernur Mengajar di Kabupaten Minahasa, Rabu (2/5/2018).

Pemerintah Sulawesi Utara mencatat, Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 99,63 persen atau mampu menekan angka buta huruf hingga titik 0,37 persen.

Kontribusi rata-rata bersekolah mencapai 9, 09 tahun dan tingkat kelulusan untuk SD mencapai 100 persen, SMP 99, 99 persen, SMA 99, 97 persen, dan SMK 99, 96 persen.         

"Angka tersebut menjadi cerminan keberhasilan kinerja kita dalam aspek pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan," ujarnya.

Panen penghargaan

Peningkatan kinerja itu membuat Sulawesi Utara meraih berbagai penghargaan dari pemerintah pusat mau pun swasta.

Salah satunya, penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (KIHAJAR) 2017 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menunjukkan kepedulian dan komitmen terhadap pengembangan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan.

Selain itu, penghargaan dari Kementerian PU-PR karena telah berkontribusi dalam memberikan kemudahan layanan perizinan dalam pembangunan perumahan.

Penghargaan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dari Kemendagri karena berhasil menjamin kebebasan hak sipil.

Ada juga penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena berhasil menciptakan rekor sebagai sebagai gubernur pertama di Indonesia yang mengajar melalui siaran langsung ke siswa dengan jumlah terbanyak.
    

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com