KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mendistribusikan air bersih secara masif untuk masyarakat Kota Semarang yang terdampak penurunan debit air PDAM Kudu.
Upaya yang dilakukan oleh PDAM Tirta Moedal Kota Semarang untuk menormalisasi pasokan air yang masuk ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu terus dilakukan.
Namun, proses normalisasi pasokan air itu disebut membutuhkan waktu sekitar dua hari sampai distribusi air kembali lancar.
Pemerintah Kota Semarang mencatat, 50.274 masyarakat pelanggan PDAM di wilayah timur Kota Semarang terdampak gangguan aliran air dari IPA Kudu.
(Baca: PDAM Kota Semarang Harus Cari Suplai Air Alternatif)
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta PDAM untuk mendistribusikan air sebanyak 75 tangki setiap hari untuk kebutuhan dasar warga.
Dengan begitu, warga yang terdampak bisa mengakses sekira 400.000 liter air bersih.
"Gratis! Ini gratis, tidak ada biaya tambahan, terkhusus untuk masyarakat di wilayah timur yang terdampak," kata Hendrar.
Penyebab gangguan
Gangguan tersebut merupakan dampak dari adanya penurunan debit pasokan air baku ke IPA Kudu, Genuk, yang bersumber dari Bendung Kletak, Klambu, Kabupaten Grobogan.
Penurunan debit pasokan air itu sendiri terjadi karena musim kemarau serta adanya pembangunan rehabilitasi saluran di Bendung Klambu.
"Untuk warga terdampak gangguan aliran PDAM yang dari IPA Kudu bisa menghubungi nomor (024)76920999 untuk mendapatkan layanan air tangki," ujarnya.
Menurut dia, satu unit tangki dimaksimalkan untuk membawa sekitar 5.000 liter air ke rumah-rumah warga.
Pengiriman air bersih tersebut merupakan upaya penanganan darurat yang dilakukan PDAM di samping mengupayakan pasokan air di IPA Kudu segera normal.
"Hari ini saya cek, pengiriman tangki air berjalan lancar," katanya.
PDAM, ia melanjutkan, sudah mengupayakan penambahan air baku dari Sungai Dombo di Sayung, Sungai Serang di Gubug, dan beberapa sungai lainnya.
Apa bila pasokan air belum cukup, maka akan diambilkan air dari IPA Kaligarang.
"Tentu saja butuh waktu untuk memasang pompa air untuk mengambil pasokan air dan lainnya. Harapan saya tentu saja bisa lebih cepat normal dari estimasi awal," ujarnya.