Advertorial

INACRAFT ke-20: Pameran Kerajinan Terbesar Se-ASEAN Digelar di JCC

Kompas.com - 21/05/2018, 18:43 WIB

Pameran produk kerajinan internasional terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia tenggara; Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2018) untuk yang ke-20 kalinya akan diadakan di Jakarta Convention Center 22-29 April 2018.

Pameran ini akan diikuti 1.395 peserta dari seluruh penjuru Tanah Air yang terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Acara juga akan dimeriahkan oleh beberapa negara sahabat yang akan menampilkan produk kerajinan mereka.

Beberapa negara itu antara lain Jepang, Polandia, Uzbekistan, Korea Selatan, dan beberapa negara anggota ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Handicraft Promotion & Development Asociation (AHPADA).

Penyelenggaraan INACRAFT berlangsung seperti biasanya, yakni secara bergiliran menampilkan kerajinan dari daerah tertentu di Indonesia sebagai ikon utama pameran. Tahun ini tema sentral acara adalah Colouring the World.

Produk kerajinan, seni, dan atraksi budaya Sumatra Utara akan ditampilkan pada INACRAFT ke-20 ini sebagai ikon pameran dengan tema The Loftiness of North Sumatra yang mendampingi tema utama.

Selain menampilkan produk kerajinan, ikon provinsi juga akan mengisi acara pembukaan dengan pagelaran kenesian seni musik dan hiburan budaya berupa tari-tarian selama pameran berlangsung.

INACRAFT 2018 yang spesial

Pelaksanaan INACRAFT ke-20 kali ini spesial karena Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) menerbitkan buku sejarah 20 tahun perjalanan INACRAFT yang berawal hanya dari 120 booth di tahun pertama (1999) hingga menjado 1300 booth.

Ada pula booth dari Extended Program anggota SEPHI yang mengikuti Short Course Australia Award: International Business Readiness for Jewellery Design atas dukungan DFAT Australia.

Selain itu akan ditampilkan kesenian dan display produk kerajinan kolaborasi Indonesia dengan Jepang dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik.

ASEPHI juga turut memberikan perhatian khusus kepada kelompok Baduy Craft Banten dan Komunitas Difabel dari kriya Mata Kuching Bandung dengan meyediakan fasilitas promosi.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, produk kerajinan yang dipamerkan di acara ini akan dinilai oleh 10 juri profesional dan diseleksi dengan aplikasi e-judging untuk mendapatkan penghargaan INACRAFT Award (Penganugerahan pada tanggal 27 April 2018).

Produk terpilih dari tujuh kategori (ceramic, natural fibers, textile, stone, wood, metal, and others natural resources) akan didaftarkan pada program World Crafts Council Award of Excellence for Handicraft di bawah UNESCO, AHPADA, dan World Crafts Council.

Berbagai acara di INACRAFT 2018

Ajang lain yang juga akan dilaksanakan oleh tim kurator selama INACRAFT 2018 adalah ASEPHI Emerging Award dan INACRAFT Best Booth Award.

Acara ini menargetkan kehadiran 1.000 pembeli. Selain itu, juga akan diselenggarakan beberapa kegiatan pendukung seperti Business Matching (25-26 April 2018) dan Craft Workshop yang diadakan setiap hari, sertadapat diikuti seluruh pengunjung.

ASEPHI juga menyelenggarakan seminar bertajuk Wastra Indonesia: The Emerging World Fashion Identity dan Deklarasi Hologram Batik Asli Bergaransi ASEPHI pada 26 April 2018.

Kegiatan Pendukung INACRAFT ditutup dengan Kelar Kelir Workshop bersama Museum Tekstil Indonesia.

ASEPHI sebagai penyelenggara acara bekerja sama dengan PT Mediatama Binakreasi untuk menyediakan fasilitas angkutan umum berupa shuttle bus bagi mereka yang ingin datang ke pameran.

Layanan shuttle bus itu bisa didapatkan di beberapa lokasi potensial seperti Summarecon Mall Bekasi, Senayan City, Margo City, Kuningan City serta Mall Emporium Pluit.

Penyelenggaraan INACRAFT ke-20 tahun ini menargetkan jumlah pengunjung 200.000 orang dengan transaksi retail mencapai Rp 149 miliar, serta kontrak dagang sebesar 12 juta dollar AS selama penyelenggaraannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com