Kilas

Sulawesi Utara Sabet BKN Award 2018

Kompas.com - 12/07/2018, 15:46 WIB


KOMPAS.com - Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam mewujudkan pengelolaan kepegawaian yang berintegritas dan profesional tidak perlu diragukan lagi.

Terbukti, Pemprov Sulut berhasil mengukir prestasi tingkat nasional dengan menyabet penghargaan BKN Award 2018.

Penghargaan itu diserahkan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Kepegawaian yang digelar di Gedung Indonesia Convention Exchibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu (11/7/2018) siang.

Kepala BKD Sulut Femmy Suluh hadir pada acara itu untuk menerima BKN Award 2018 yang diserahkan langsung oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima BKN Award 2018Dok. Humas Pemprov Sulut Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima BKN Award 2018

BKN Awards 2018 juga menjadi bukti semakin optimalnya pengelolaan kepegawaian Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, dan Sekdaprov Edwin Silangen.

Adapun pengelolaan kepegawaian tersebut meliputi perencanaan formasi, pelayanan pengadaan, pelayanan kenaikan pangkat, pelayanan pensiun, implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK), pemanfaatan CAT BKN, penilaian kompetensi, implementasi penilaian kinerja, dan komitmen pengawasan dan pengendalian.

Selain Sulut, ada empat provinsi lainnya yang menerima penghargaan BKN Award 2018 kategori tingkat provinsi yakni Jawa Timur, Riau, Bali, dan Jawa Barat.

Sebelumnya, Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan Rakornas Kepegawaian diadakan untuk dalam rangka mendukung revolusi industri 4.0 dan pemanfaatan teknologi digital bagi sumber daya pemerintah.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima BKN Award 2018Dok. Humas Pemprov Sulut Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima BKN Award 2018

"Tujuan rakornas ini adalah untuk membangun komitmen instansi pemerintah pusat dan daerah untuk mempersiapkan talenta ASN dalam tuntutan perubahan, dan mewujudkan ASN berkelas dunia yang menguasai teknologi," kata Wibisana.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau