KOMPAS.com - Wali kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat agar dapat mengendalikan sampah plastik.
Semakin tingginya jumlah sampah di Kota besar, termasuk Kota Semarang, membuat Wali Kota Semarang berpikir keras untuk menekan masalah klasik tersebut.
Setelah pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos melalui kerjasama dengan PT Narpati, gas methan yang dapat dimanfaatkan oleh sebanyak 200 kepala keluarga, dan bahkan listrik, Hendrar meminta masyarakat Kota Semarang dapat mengoptimalkan bank-bank sampah.
“Melalui acara ini semoga tidak hanya seremoni. Melainkan dapat ditangkap esensinya. Saya beri apresiasi kepada masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan khususnya melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mengendalikan sampah plastik,” ujar Hendrar saat menghadiri peringatan hari lingkungan hidup di Hall Balaikota Semarang, Kamis (12/7) pagi.
Baca juga: Sampah Plastik Juga Bisa Diolah Jadi Beragam Jenis BBM
Jika tidak dilakukan upaya pengendalian sampah maka akan terjadi gunungan sampah di TPA Jatibarang Kota Semarang. Apalagi, produksi sampah Kota Semarang mencapai 1.000 ton per hari.
“Untuk itu saya minta masyarakat dapat melakukan gerakan untuk menekan sampah agar tidak sampai ke TPA. Utamanya sampah plastik seperti dengan cara menggunakan bahan yang tidak sekali pakai dan dapat dipakai berulang serta 3R,” katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam mengelola sampah. Pasalnya, pemerintah tidak akan mampu mengendalikan sampah kota bila tak ada sinergi dengan pihak lain.
“Kalaupun bisa pasti membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu saya ajak warga Semarang untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Bank sampah
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Gunawan Saptogiri menyebutkan, 50 bank sampah di Kota Semarang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mencegah penumpukan di TPA Jatibarang.
“Jadi sebanyak 20 persen sampah dikelola di bank-bank sampah dan sisanya baru ke TPA. Di bank sampah dilakukan pilah sampah antara sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk serta non-organik yang dapat diolah menjadi tas, vas bunga dan lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah adiwiyata serta sejumlah pihak yang telah menerapkan 3R.
Dalam peringatan hari lingkungan hidup tersebut, pemerintah juga menggelar serangkaian kegiatan seperti penanaman mangrove, lomba, serta seminar yang dilaksanakan sejak Februari lalu.