Kilas

Menko PMK Ikut Tari Poco Poco Memecahkan Rekor Dunia

Kompas.com - 06/08/2018, 13:22 WIB

JAKARTA,  KOMPAS.com - Sebagai penanda penanda ASEAN Car Free Day dalam rangka HUT ASEAN ke-51 sekaligus menyambut pelaksanaan Asian Games 2018, pemerintah menggelar pemecahan rekor dunia tari poco-poco, Minggu (5/8/2018).

Pemecahan rekor dunia Guiness Book of Word Record untuk tari poco-poco dipusatkan di tugu Monas Jakarta.

Presiden Joko Widodo sendiri memimpin secara langsung pemecahan rekor dunia tari poco-poco tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nachrawi, Menkes Nila F. Moeloek, Mensos Idrus Marham, Menko Maritim Luhut Panjaitan, Panglima TNI Jenderal Hadi Suyanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut mendampingi Jokowi.

Baca juga: Upaya Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Tari Poco-poco

Pemecahan rekor dunia tersebut melibatkan sebanyak 65.000 penari dan 1.500 instruktur. Selain di Monas, pemecahan rekor dunia tari poco-poco di ASEAN Car Free Day kali ini berlangsung hingga jalan Sudirman-Thamrin.

Di Monas, pemecahan rekor dunia tari poco-poco diawali dengan gladi resik sebanyak dua kali yang merupakan syarat dari Guiness World of Record.

Setelah gladi resik, Ibu negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Mufidah Kalla didampingi Menko Puan dan Menkes Nila F .Moeloek membunyikan sirene sebagai tanda dimulainya pemecahan rekor dunia tari poco-poco secara resmi.

Para peserta pemecahan rekor dunia tari poco-poco kemudian menari selama 7 menit yang diarahkan instruktur dari panggung utama.

Baca juga: Proses Panitia Pemecahan Rekor Dunia Poco-poco Melatih 65.000 Peserta

Para penari itu terdiri dari berbagai lapisan masyarakat seperti TNI, Polri, kementerian atau lembaga, siswa SLTA DKI, guru olahraga SLTA se-DKI, SKPD DKI, mahasiswa DKI, DWP kementerian atau lembaga dan DWPP, FORMI DKI, fitness center dan sanggar senam, perwakilan lintas agama, dan lingkungan RT/RW perumahan yang dikoordinasikan oleh 1.500 instruktur.

Pemecahan rekor dunia tari poco-poco diinisiasi oleh pemerintah melalui Kemenpora dan Kemenkes. Pada kesempatan itu pula, diberikan sejumlah penghargaan di antaranya untuk pencipta lagu poco-poco Arie Sapullette dan penyanyi lagu poco-poco Yopie Latul.

Penghargaan juga diberikan untuk penyelenggara pemecahan rekor dunia poco-poco dan pionir tari poco-poco.

Menko PMK Puan Maharani mendampingi Presiden Jokowi saat memecahkan rekor  Guiness Book of Word Record di Monas, Minggu (5/8/2018)Dok. Humas Kemenko PMK Menko PMK Puan Maharani mendampingi Presiden Jokowi saat memecahkan rekor Guiness Book of Word Record di Monas, Minggu (5/8/2018)

Selain menyambut HUT ASEAN ke 51 dan Asian Games 2018, pemecahan rekor dunia poco-poco bertujuan untuk kampanye sehat dan bugar.

Kampanye ini dilakukan agar anak-anak generasi penerus bangsa dapat menjadi generasi yang aktif dan tidak malas bergerak.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau