Buku Building a Ship While Sailing berisi pandangan Setyo Djuandi Darmono dalam membangun bisnis. Darmono menjelaskan visi dirinya tentang peran pengusaha dalam pemberdayaan masyarakat di tengah proses pembangunan bangsa dan negara.
Dipandu oleh mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, diskusi buku tersebut dilakukan di Cozyfield Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta, pada Hari Sabtu (4/8/2018).
Diskusi buku yang memiliki terjemahan Membangun Kapal Saat Berlayar itu dihadiri oleh 150 tamu undangan, antara lain Teddy Rachmat, James Castle, Scott Younger dari president University, Alex Rayner dari Pata Internasional/Amadeus, dan Joe Kamdani dari Data Script.
Building a Ship While Sailing ini adalah buku kelima yang ditulis oleh Darmono. Beberapa bukunya yang sudah terbit yakni Think Big, Start Small, Move Fast yang juga telah diterjemahkan ke bahasa mandarin, dan One city, serta One Factory.
Sementara itu buku kelima; Building a Ship While Sailing oleh The Straits Time Press Pte Ltd, Singapore juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diedarkan di pasaran Singapura dan Malaysia.
Testimoni pembaca
Menurut Menteri Pari wisata RI, Arief Yahya, buku ini mengingatkan masyarakat Indonesia akan keunggulan pariwisata negeri ini yang amat kaya; baik dari sisi kecantikan alam maupun keragaman dan keunikan budaya.
“Jika semua ini kita kelola dan kembangkan bersama, Indonesia akan menjadi magnet wisata dunia. Buku yang enak dibaca dan sangat inspiratif,” ungkap Menteri Arief Yahya.
Pendapat juga disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofyan A Djalil. Menurutnya buku ini berisi sebuah pemikiran yang inspiratif, kritis, dan konstruktif dari seorang pengusaha yang mencintai budaya mengenai masa depan Indonesia.
“Pak Darmono mengajak pemerintah, kalangan pengusaha, dan akademisi untuk memenuhi janji dan cita kemerdekaa, yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar dia.
Menteri Sofyan juga menyampaikan harapannya agar semoga buku Building a Ship While Sailing ini dapat menginspirasi kalangan pembuat kebijakan publik dan pengusaha.
Pendapat juga disampaikan dari kalangan pengusaha oleh Mochtar Riady. Menurut dia, buku ini mencerminkan Pak Darmono yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur keagamaan dalam mengendalikan bisnisnya.
Nilai-nilai keagamaan itu yakniseperti kejujuran, cinta keluarga, cinta tanah air, kemanusiaan, dan akhirnya adalah bagaimana turut menyejahterkana rakyat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Sebuah buku yang mesti dibaca oleh para pengusaha Indonesia,” tutur Mochtar Riady.