Kilas

Ingin Indonesia Lebih Baik, 11 Tokoh Ini Lakukan Revolusi Mental

Kompas.com - 08/08/2018, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS –  Gerakan Nasional Revolusi Mental telah diimplementasikan di daerah-daerah. Untuk itu, setiap warga negara wajib menyebarkan atau mendorong gerakan tersebut terjadi merata di seluruh Indonesia.

Begitulah hasil diskusi Curah Pendapat Dalam Rangka Implementasi Revolusi Mental di Hotel Grand Mercure Hayam Wuruk, Jakarta, Sabtu(4/8/2018). 

Menurut diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental, berjalannya gerakan revolusi mental tak lepas dari peran tokoh-tokoh inspiratif yang ada di Indonesia.

Kemenko PMK dan Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam diskusi itu kemudian mengundang sejumlah tokoh inspiratif yang telah mengimplementasikan gerakan revolusi mental.

Siapakah sajakah tokoh inspiratif itu?

1. Farid Naufal Aslam

Pemuda berusia 24 tahun ini menjadi tokoh inspiratif, karena berhasil melakukan pemberdayaan kepada para nelayan melalui platform e-commerce Aruna.id  yang dikembangkanya.

Total, sampai saat ini sudah 1.701 kelompok nelayan di 16 provinsi yang sudah masuk dalam Aruna.id. Berkat pemberdayaan ini, hasil tangkapan para nelayan pun kini sudah merambah ke konsumen mancanegara.

2. Andhika Mahardika

Pendiri Agradaya ini masuk menjadi tokoh inspirasi karena berhasil mengembangkan sistem pertanian rempah berkelanjutan. Hasilnya, kesejahteraan petani di Bukit Menoreh, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun meningkatkan.

Dengan meningkatnya kesejahteraan, Andhika kemudian berhasil mendorong petani untuk mandiri. Hal ini sesuai dengan salah satu gerakan revolusi mental, yaitu Gerakan Indonesia Mandiri.

Tak cukup sampai di situ, Andhika aktif pula menggagas gerakan petanimuda.org. Gerakan kolaboratif bagi pemuda-pemudi ini bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.

3. Maria Loretha

Wanita ini masuk sebagai tokoh inspiratif karena punya peran besar bagi petani di  Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini karena dia adalah seorang penggagas, pembenih dan juga pendamping petani sorgum di sana.

“Ketika seseorang memiliki komitmen untuk berubah menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, maka revolusi mental sesungguhnya telah terjadi,” ujar Maria.

4. A’ak Abdullah al-Kudus 

Pria asal Lumajang, Jawa Timur ini menjadi tokoh inspiratif karena mendukung salah satu gerakan revolusi mental, yaitu Indonesia Bersih.

A’ak menggagas mendirikan Laskar Hijau yang merupakan organisasi relawan untuk konservasi alam. Tujuan bapak 4 anak ini membuat organisasi tersebut adalah untuk memperbaiki dan mengembalikan lingkungan yang rusak menjadi ekosistem alami dengan konsep hutan setaman.

“Dalam menjaga lingkungan yang terpenting adalah mulai peduli dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, mulailah dari hal yang sederhana, yaitu jangan membuang sampah sembarangan” jelasnya.

5. Ridwan Alimudin

Melalui gerakan literasinya pendiri Armada Pustaka Mandar ini berhasil mengimplementasikan gerakan revolusi mental.

Hal Ini terjadi karena dia dan komunitas literasinya mampu mendorong PT. Pos Indonesia untuk membebaskan biaya pengiriman buku ke seluruh penjuru Indonesia setiap tanggal 17.

Pria asal Sulawesi Barat ini pun berharap apa yang sudah dicapai komunitasnya tidak hanya meningkatkan minat baca masyarakat, tetapi dapat pula meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Gerakan kami saat ini sudah menjadi bagian dari revolusi mental” jelas Ridwan.

6. Rangga Babuju

Pendiri komunitas Babuju ini menjadi tokoh inspiratif karena kegiatan di komunitasnya berhasil mengimplementasikan salah satu gerakan revolusi mental, yaitu Gerakan Indonesia Bersatu.

Komunitas Babuju sendiri adalah sebuah komunitas minoritas di Nusa Tenggara Barat, khususnya di kota NTB. Aktivitas mereka bergerak di bidang sosial kemanusiaan, pendidikan dan sosial kebudayaan.

Tak cuma itu, komunitas ini sangat peka dengan konstruksi konflik dan sering ikut dalam resolusi konflik daerah. Menurut dia, ini terjadi karena kondosi di Bima yang rawan konflik.

“Saya harap melalui gerakan revolusi mental konflik di Bima tidak lagi terjadi. Melalui Gerakan Indonesia Bersatu saya ingin kesatuan dan kerukunan masyarakat di Bima dapat terwujud serta dipelihara” ujarnya.

Tokoh lainnya

Adapun kelima tokoh inspiratif lain antara lain, yaitu Nissa Wargadipura yang mendirikan Pesantren Ekologi Ath Thaariq, lHasan Aoni Aziz melalui aktivitas di dalam Omah Dongeng Marwah.

Kemudian, Suroto yang membangun kemandirian masyarakat melalui koperasi. Isnin Sholihin dengan kegiatan Langit Negeri Indonesia dan Heru Mataya yang membuat Fastival Payung Indonesia.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com