Advertorial

Uut Permatasari Bakal Goyang Entikong dalam Wonderful Indonesia Festival 2018

Kompas.com - 13/08/2018, 13:24 WIB

JAKARTA – Wilayah perbatasan di Entikong, Kabupaten Sanggau, dipastikan akan menjadi sangat semarak saat HUT ke-73 Republik Indonesia nanti. Sebab, Kementerian Pariwisata sudah menyiapkan event seru. Yaitu Festival Wonderful Indonesia, 18 - 19 Agustus 2018. Bintang utamanya adalah penyanyi dangdut Uut Permatasari.

Menurut Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Festival Wonderful Indonesia diharapkan bisa membagikan kebahagiaan kepada masyarakat sekitar.

“Festival ini dapat menjadi tempat untuk wisata. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat juga meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan bersama,” tutur Pitana, Minggu (12/8).

Dijelaskan Pitana, jaminan kemeriahan acara ini terlihat pada pengisi acaranya.

“Sajian utamanya adalah pentas dangdut. Yang menjadi bintang tamunya tidak main-main. Yaitu Uut Permatasari. Ini termasuk penyanyi fenomenal. Uut akan membawa kebahagiaan untuk kita semua di Entikong,” papar Pitana.

Sedangkan Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Sumarni, mengatakan peran pariwisata sangat penting untuk mengangkat potensi sebuah daerah. Termasuk juga bagi Sanggau dan Entikong.

“Pariwisata menjadi salah satu sektor terdepan di dunia. Karena, mempunyai peran utama dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, perusahaan, dan pembangunan infrastruktur,” papar Sumarni.

Menurutnya, Entikong dan Kabupatan Sanggau juga bisa merasakan dampak langsung dari pariwisata.

“Entikong di Kabupaten Sanggau ini adalah wilayah perbatasan. Langsung berhadapan dengan negara tetangga. Jika mereka memiliki atraksi yang bagus, destinasi yang bagus, dan diperkuat dengan unsur 3A, wisatawan crossborder bisa mengalir. Apalagi jaraknya sangat dekat,” paparnya.

Dijelaskan Sumarni, festival menjadi salah satu cara yang cepat dan tepat untuk mendatangkan wisatawan.

Sedangkan Kepala Bidang Pemasaran Area III pada Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Sapto Haryono, menilai event ini memiliki efek besar pada ekonomi lokal. Termasuk juga bagi Sarawak, Malaysia.

“Sarawak dan Kalimantan Barat memiliki akar budaya yang dapat memperkuat ikatan antara Indonesia dan Malaysia. Dan bisa mendorong lebih banyak kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Melalui Wonderful Indonesia Festival, keragaman budaya tersebut akan dibawa ke panggung internasional,” kata Sapto.

Menurutnya, dengan festival ini ribuan warga Sarawak dapat menikmati hiburan yang indah dan permainan yang menarik. Apalagi sajian yang ditampilkan juga luar biasa.

"Dangdut dan Melayu adalah dua genre musik favorit di perbatasan. Sehingga, secara khusus disajikan untuk orang-orang di perbatasan," katanya.

Penonton tidak hanya bisa menikmati konser dangdut. Ada juga beberapa daya tarik lain. Seperti penampilan band Sanggau Pusaka, aksi Sanggar Tari Dahlia yang mewakili perwakilan budaya Dayak, Melayu, & tarian Tiongkok, Ikatan Seni Mahasiswa (Mewakili Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia; Minang, Bali, & Sulawesi).

Ada juga aneka lomba seperti Panjat 2 Pinang, Sumpit, Selipar Gergasi, Cari Koin dalam Tepung, Balap Kelereng, Tarik Tambang, Balap Karung, Makan Kerupuk, Ambil koin dalam Jeruk, Pukul Air dalam Plastik, Balap Kelereng.

Yang menarik dari festival di Entikong adalah mengajak saudara-saudara dari Serawak. Mereka akan diajak untuk terlibat dalam berbagai rangkaian lomba yang digelar di Entikong dengan suasana meriah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin perhelatan ini akan sukses. Sebab, konser musik selalu menjadi sarana tepat untuk mendatangkan massa, serta menarik wisatawan.

“Berdasarkan pengalaman dari kegiatan di crossborder sebelumnya, acara konser musik selalu ramai. Selalu mampu mendatangkan wisatawan crossborder. Untuk event kali ini pun potensinya sangat besar. Yang menjadi daya tarik lebih, eventnya digelar dalam nuansa HUT RI. Ini akan menjadi acara luar biasa,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau