Kilas

Gubernur Olly Beberkan Fakta Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Sulut

Kompas.com - 21/08/2018, 17:03 WIB

MENADO, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan, selama 3 tahun terakhir angka indikator ekonomi makro, sosial dan pembangunan infrastruktur di Sulut berada pada tren positif.

"Selama tahun 2015 sampai tahun 2017 Pertumbuhan Ekonomi Sulut selalu berada pada angka di atas 6 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5 persen," ujar Olly dalam rapat paripurna DPRD Sulut, Senin (20/8/2018).

Rapat itu sendiri digelar dalam rangka penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA)-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2019 dan KUA-PPAS Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018.

Menurut Olly kinerja perekonomian Sulut pada 2017 positif ini dapat diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Misalnya PDRB pada 2017 yang mencapai Rp 110,16 triliun, lebih baik dari tahun 2010 yang hanya sebesar Rp 79,49 triliun.

(BACA JUGA: Rayakan HUT RI, Gubernur Sulut Serahkan Remisi Kepada 587 Napi)

"PDRB perkapita mencapai Rp 44,76 juta rupiah. Ekonomi Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh 6,32 persen. Lebih baik dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 6,17 persen dan tahun 2015 yang mencapai 6,12%," ungkap Olly.

Lebih lanjut, Olly mengatakan, kalau pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Meski begitu, capaian ini belum mengubah angka kemiskinan Sulut yang secara nasional berada pada kisaran 10-11 persen.

"Dari 34 provinsi di Indonesia, tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara pada 2017 ada di peringkat ke-16. Namun, bila dibandingkan di Pulau Sulawesi maka angka kemiskinan di Sulut adalah yang paling rendah," kata Olly.

Olly menyebut salah satu upaya Pemprov Sulut untuk menurunkan angka kemiskinan adalah dengan mempertajam pelaksanaan program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).

(BACA JUGAPresiden Jokowi Naikkan Tunjangan Veteran, Gubernur Sulut Apresiasi)

Caranya adalah dengan memperbanyak alokasi dana untuk pembangunan rumah tinggal layak huni, mempercepat pembangunan infrastruktur dasar dan menjaga stabilitas harga atau inflasi.

"Hasilnya, pada Juli lalu Pemprov Sulut ditetapkan sebagai salah satu provinsi terbaik di Indonesia dalam hal pengendalian inflasi daerah," tandas Olly.

Sebagai informasi, selain Gubernur Olly dalam rapat paripurna tersebut hadir pula jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Andrei Angouw, Wakil Gubernur Steven Kandouw dan para pejabat Pemprov Sulut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau