kabar mpr

Ketua MPR Kunjungi Pasien Korban Gempa Lombok di RSUD Kota Mataram

Kompas.com - 27/08/2018, 14:42 WIB

Datang ke lokasi gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat kondisi terkini para pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. 

Mendarat sekitar pukul 09.20 WITA di Bandara Praya, Lombok, Senin (28/8/2018), Zulkifli Hasan langsung menuju RSUD Kota Mataram didampingi Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono, anggota MPR Alimin, Sekjen PAN Eddi Suparno, Deddy "Miing" Gumelar.  

Setibanya di RSUD Kota Mataram, Zulkifli Hasan disambut Walikota Mataram Achyar Abduh. Zulkifli kemudian menemui sejumlah pasien yang dirawat. Dia pun menyapa masyarakat yang sedang berobat di rumah sakit ini. 

Memasuki ruang rawat inap pasien ICU dan stroke, Zulkifli sempat berdialog dan memberi semangat pada salah satu pasien, ibu Sadiah. 

"Yang sabar ya...," hibur Zulkifli Hasan. 

Setelah menengok ruang rawat inap ICU dan stroke, Zulkifli juga melihat secara langsung ruang darurat untuk operasi. Ruang darurat tersebut berasal dari enam kontainer bantuan dari Pemda Jawa Timur. 

Gempa bumi di Mataram yang terjadi sejak 29 Juli lalu masih diikuti dengan gempa susulan. Hal ini berdampak pada bangunan rumah sakit, mulai dari adanya retak-retak pada dinding gedung rumah sakit hingga ruang operasi yang tidak dapat berfungsi.

Secara teknis, Kementerian PUPR menyebutkan gedung rumah sakit aman. Namun, masyarakat masih merasakan trauma paska gempa sehingga memilih dirawat di tenda-tenda. 

RSUD memang mendirikan tenda-tenda di halaman rumah sakit untuk perawatan pasien untuk menghindari reruntuhan jika sewaktu-waktu terjadi gempa. 

-- -

"Masalah trauma pasien dan keluarganya ini perlu segera diatasi, sehingga mereka tidak mau di gedung. Rumah sakit pun pindah pelayanannya di lapangan, di tenda-tenda," ujar Zulkifli. 

Zulkifli mengatakan, hal ini memerlukan perlu penanganan khusus mengingat pelayanan masih dilakukan di tenda-tenda. Ia pun turut mengapresiasi penanganan selama ini, tetapi dia mengharapkan seluruh stakeholder dapat ikut terlibat karena bencana ini adalah soal kemanusiaan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau