Advertorial

PLI Komitmen Penuhi Janji, meski Pembangunan dan Serah Terima Terlambat

Kompas.com - 30/08/2018, 10:29 WIB

JAKARTA - Sejak awal mulai memasarkan K2 Park, Prioritas Land Indonesia (PLI) memulai dengan iktikad baik sehingga saat menghadapi masalah keterlambatan pembangunan, PLI tetap pada pendirian awal yaitu harus membangun Apartemen K2 Park.

Direktur PLI, Marcellus Chandra menyampaikan, saat in memang ada keterlambatan pembangunan dan serah terima sehingga banyak konsumen yang risau. Hal itu normal karena belum ada progress pembangunan.

Pihaknya memaklumi keluhan konsumen itu karena keterlambatan pembangunan tersebut bukan sebuah kesengajaan dan bukan PLI saja yang mengalami, tetapi ada beberapa pengembang yang juga mengalami permasalahan serupa.

Tidak lakukan penipuan

“Namun, jika banyak pihak yang menuduh kami melakukan penipuan, kami keberatan. Secara legalitas, tanah sudah milik PT dengan sertifikat hak guna bangunan yang jelas. Perijinan juga sudah kami lengkapi,” kata Marcell

Ia menambahkan, di lapangan pun sudah ada kantor marketing dan show unit. Secara kasat mata, tanah dan bangunan ada di lokasi proyek. Saat awal pemasaran, pihaknya juga sempat melaksanakan ground breaking dan mengerjakan titik-titik pancang untuk penahan basement.

Protes yang ditujukan ke pihaknya sudah diterima dan langsung ditindaklanjuti dengan membuka komunikasi dua arah dengan konsumen.

PLI selalu menyambut baik konsumen yang datang ke kantor dan juga tidak pernah menghindar, juga selalu menjelaskan duduk perkara soal ada keterlambatan dan meminta pengertian dari konsumen.  

“Kami menghadapi setiap komplain dan memiliki iktikad baik untuk menindaklanjuti dengan melanjutkan pembangunan. Kami tidak sedikitpun menghindar,” ujar Marcell.

Berharap agar konsumen lebih bersabar

Namun lanjut dia, jika konsumen mulai melakukan penuduhan bahwa pihaknya melakukan penipuan, apalagi melakukan ancaman, hal ini tentu akan mengganggu pekerjaan untuk memulai pembangunan.

Ia berharap agar pihak konsumen bisa memahami dan bersabar, sehingga pihaknya bisa terus berusaha memenuhi janji.

Sayangnya menurut Marcell, beberapa konsumen yang kecewa menolak berkomunikasi dan malah berbicara kepada pihak luar sehingga merugikan kedua belah pihak, baik konsumen sendiri maupun PLI.

Ajak konsumen agar saling mendukung

“Untuk itu, saya kembali mengajak konsumen untuk bisa saling mendukung, biar tidak saling merugikan. Beberapa waktu yang lalu, kami sudah melakukan penandatanganan MOU dengan investor China,” ungkap Marcell.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap akhir proses menjalin kerja sama. Jika konsumen terus menyebarkan berita negatif,  maka kepercayaan investor yang sudah dengan susah payah dibangun lambat laun dapat hilang.

“Dampaknya adalah akan memperlambat proses kerjasama ini. Ujung-ujungnya konsumen juga yang akan dirugikan." tutur Marcell.

PLI saat ini juga sedang melakukan pembangunan proyek Majestic Point Serpong (MPS), proyek apartemen 2 tower di Gading Serpong. Pembangunan proyek MPS sudah mencapai 90 persen dan akan segera diserah terimakan dalam waktu dekat.

"Ini adalah bukti bahwa PLI tetap berkomitmen untuk memenuhi janjinya. Walaupun ada keterlambatan, PLI tetap berupaya untuk menyelesaikan proyeknya dan menyerahterimakan unit-unit yang sudah dijanjikan kepada konsumen. Jadi jangan menuduh PLI melakukan penipuan." tutup Marcell.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com