SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 129 tumpeng 'Kembul Bujono' tersaji dalam acara peringatan 1 Muharam atau Tahun Baru Islam di Kota Semarang, Senin (10/9/2018) malam.
Masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan pengusaha lalu duduk bersama tanpa ada sekat dan tanpa membeda-bedakan Suku Ras dan Agama (SARA) untuk menikmati ‘Kembul Bujono’ tersebut.
'Kebul Bujono' yang tersaji dari CSR perhotelan dan penggiatan wisata di Kota Lumpia ini adalah bagian dari 3 rangkaian acara peringatan 1 Muharam di Halaman Balai Kota
Rangkaian acara sendiri berjalan dengan diawali tausiah bersama yang dipimpin Ustad Supandi. Lalu, dilanjutkan dengan makan tumpengan bersama ‘Kembul Bujono’ dan diakhiri pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Purbo Asmoro yang mengambil lakon Pandowo Syukur.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang membuka acara tersebut dalam sambutannya mengajak memaknai tahun Hijriah ini untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, perlindungan dan berkah hingga hari ini.
“Banyak hal-hal di Kota Semarang berjalan dengan lancar, tenang, kondusif dan semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Mereka yang bekerja bisa bekerja sesuai harapan, yang sekolah juga tidak ada kesulitan bisa bersekolah," tutur Wali Kota yang akrab disapa Hendi.
Meskipun demikian, lanjut Hendi, masih cukup banyak anak-anak yang sampai hari ini tidak mau bersekolah dan belum dapat bekerja, tapi itu semua harus disyukuri karena secara statistik perkembangan Semarang berjalan semakin hari semakin baik
Untuk itu, Hendi mengajak masyarakat agar tetap nyengkuyung atau saling membantu dan berdoa demi kemajuan Kota Semarang. Dua hal ini menjadi dasar untuk membangun Kota Semarang.
“Kota Semarang berhasil semuanya bukan karena Mas Hendi dan Mbak Ita semuanya karena doa bersama-sama, nyengkuyung cinta dan bangga sama kota ini sehingga doanya positif di dengarkan Allah SWT," ucap Hendi.
Menurut Hendi kesungguhan doa warga terhadap kemajuan Kota Semarang telah terlihat dari keberhasilan berbagai proyek Pemkot Semarang.
Proyek tersebut antara lain adalah dimulainya revitalisasi Pasar Johar, normalisasi 3 kali, yaitu Banjir Kanal Timur, Kali Tenggan, Kali Beringin, Sringin dan Babon. Kemudian penutupan tanggul laut Semarang Demak yang mulai dikerjakan tahun depan
"Jadi Insya Allah, Semarang Timur dan Tengah tidak banjir, nanti Semarang Barat pun 2 tahun lagi tidak banjir,” ajak Wali Kota.
Terakhir Hendi berharap semoga pelaksanaan peringaan tahun baru Islam bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
“Saya harap kalau hari ini sudah baik maka tahun depan harus tetap baik, kaluar hari ini masih belum baik maka tahun depan harus ada peningkatan supaya lebih baik,” tutup Wali Kota.