Advertorial

Sariawan dan Bau Mulut? Ketahui Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengobatinya Sekarang Juga

Kompas.com - 01/10/2018, 11:00 WIB

Hampir semua orang dewasa pernah merasakan tidak nyamannya sariawan. Luka di mulut tersebut tentu menganggu aktivitas sehari-hari, seperti saat berbicara atau makan. Oleh sebab itu, kita perlu tahu apa penyebab sariawan pada mulut.

Penyakit mulut ini bisa muncul tanpa gejala, biasanya alergi makanan, kesehatan mulut yang tidak terjaga, kurangnya nutrisi, dan stres menjadi pemicunya. Selain itu, jika bibir atau lidah tidak sengaja tergigit juga bisa menjadi sariawan.

Maka dari itu, sudah semestinya Anda menghindari penyebab-penyebab sariawan tersebut. Mulailah dengan menjaga kesehatan mulut. Sikatlah gigi dua kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut, berkualitas baik, dan sesuai dengan bentuk mulut. Gunakan juga benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi jika perlu.

Selanjutnya, Anda harus menjaga pola makan. Pola makan yang sehat dan bergizi dapat membantu mencegah timbulnya sariawan. Penuhi nutrisi harian Anda, seperti vitamin B6, B12, C, dan asam folat. Dapatkan dari jeruk, jambu merah, kacang-kacangan, hati sapi, brokoli, bayam, asparagus, dan paprika.

Anda juga bisa menghindari makanan yang bisa saja menjadi penyebab sariawan, seperti makanan asam dan pedas. Selain itu, Anda juga harus mencukupi  cairan tubuh dengan cukup minum air putih sesuai kebutuhan tubuh sehari.

Sariawan termasuk self limiting disease atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Namun, siapa yang ingin berlama-lama dengan penyakit? Tentu saja Anda akan melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan sariawan.

Anda bisa memulainya dengan mengonsumsi vitamin C berdosis 1.000 miligram. Namun, Anda juga tetap harus mencukupi cairan tubuh ya.

Selain sariawan, bau mulut juga menjadi masalah yang cukup krusial, lho. Bau mulut bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang tersembunyi, seperti hangguan pencernaan atau diabetes.

Biasanya bau mulut terjadi akibat bakteri di dalam mulut. Selain itu, karena aliran air ludah kurang, sisa makanan yang terdapat di saku gusi, konsumsi obat, gigi yang kurang bersih, dan tambalan yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab mulut berbau tak sedap.

Namun, bau mulut tersebut bisa dicegah dengan berbagai cara. Lakukan penyikatan gigi dengan teknik yang tepat dan optimal, mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis di antara waktu makan.

Anda juga bisa memperbaiki tambalan gigi dengan segera. Lakukan juga pemeriksaan dan pembersihan di dokter gigi secara rutin. Mengonsumsi buah dengan kandungan serat banyak dan sayuran hijau juga bisa mencegah bau mulut.

Selanjutnya, Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur khusus untuk mengobati sariawan dan bau mulut. Enkasari merupakan obat kumur yang mampu mengobati sariawan dan bau mulu.  

Berasal dari bahan alami, yaitu ekstrak daun saga (abrus precatorius folia), ekstrak daun sirih (piper betle folia), dan ekstrak akar kayu manis (liquiritiae radix), Enkasari aman digunakan untuk mencegah dan mengobati sariawan. Tak hanya menghilangkan nyeri karena radang sariawan, obat kumur ini juga dapat menyegarkan mulut sehingga mencegah bau mulut.

Nah, sekarang Anda bisa membeli Enkasari melalui JD.ID . Tak perlu khawatir produk palsu karena semua yang ada di JD.ID dijamin keasliannya. Nah, tunggu apalagi, segera beli Enkasari di JD.ID sebelum sariawan mengganggu keseharian Anda. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau