Kilas

Dampingi Presiden ke Palu, Puan Pastikan Stok Pangan Pengungsi Aman

Kompas.com - 03/10/2018, 20:06 WIB


KOMPAS.com
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani bersama, Mensos Agus Gumiwang, Menristek Dikti M Nasir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (03/10/2018).

Tiba di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu, Presiden dan rombongan langsung mengunjungi korban gempa dan tsunami yang mengungsi sekaligus dirawat di rumah sakit darurat di bandara ini.

Kurang lebih sebanyak 23 pasien ditemui dan disapa satu per satu oleh Presiden. Jokowi pun mendengarkan langsung keluhan-keluhan dari para pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar tetap sabar menghadapi cobaan ini.

Presiden dalam kunjungan kali ini meninjau sejumlah lokasi terdampak di Kelurahan Petobo, RS Wirabuana, dan Hotel Roa-Roa.

BACA JUGA: Di Palu dan Donggala, Jokowi Catat Kebutuhan Pengungsi hingga Sambangi Hotel Roa Roa

Di Kelurahan Petobo, Presiden dan rombongan meninjau lokasi reruntuhan desa. Jokowi juga mengecek penanganan para korban terdampak bencana di sana. 

Penanganan yang dimaksud Presiden terkait evakuasi korban, perawatan medis serta pemenuhan kebutuhan lainnya.

Selain itu, Presiden menerima pula sejumlah laporan yang berkaitan dengan upaya pemulihan aktivitas dan sarana umum yang ada di sana.

"Ini saya ke lapangan lagi untuk melihat kondisi riil setelah saya perintahkan 4 hari yang lalu, baik yang berkaitan dengan evakuasi, listrik, BBM, logistik, dan terutama penanganan-penanganan yang luka," ungkap Jokowi di lokasi peninjauan.

Menko PMK Puan Maharani bersama, Mensos Agus Gumiwang, Menristek Dikti M Nasir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi salah satu wilayah terdampak gempaj dan tsunami di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Rabu (3/10/2018).DOK Humas Kemenko PMK Menko PMK Puan Maharani bersama, Mensos Agus Gumiwang, Menristek Dikti M Nasir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi salah satu wilayah terdampak gempaj dan tsunami di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Rabu (3/10/2018).
Tak hanya itu, Presiden memastikan pula pasokan listrik akan tercukupi lewat perbaikan gardu induk. Begitu pula dengan pasokan BBM ke wilayah terdampak bencana sudah kembali normal.

Dalam kunjungannya itu Jokowi menyatakan proses penanganan pasca gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) berjalan baik.

Terkait pemulihan pasca gempa, Jokowi memastikan akan melakukan juga dengan pemulihan kondisi psikis masyarakat. Dirinya berharap percepatan penanganan korban dan wilayah terdampak gempa ini dapat segera selesai.

BACA JUGAJokowi Nilai Evakuasi hingga Perawatan Korban Bencana Sulteng Berjalan Baik

Selanjutnya, pemerintah akan berupaya untuk kembali menghidupkan aktivitas perekonomian warga yang terhenti setelah bencana.

"Kita ingin menghidupkan titik-titik ekonomi baik pasar dan toko-toko dan mengimbau mereka (warga) untuk buka kembali sehingga aktivitas ekonomi menjadi bergerak. Kita berharap proses ini segera selesai untuk masuk ke tahapan berikut yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi," ungkapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Menko PMK Puan Maharani menyatakan bahwa Pemerintah akan memastikan tersedianya makanan, air minum, pelayanan kesehatan, dan penanganan pengungsi berjalan dengan baik.

“Untuk stok makanan dan air minum akan dipastikan ketersediaanya. Begitu pula dengan pelayanan kesehatan dan penanganan pengungsi dipastikan berjalan dengan baik,” ungkap Menko PMK.

Selain di Palu, Presiden dan rombongan juga mengunjungi Donggala tepatnya di Loli Saluran Kecamatan Benawa untuk meninjau rumah warga dan titik lokasi pengungsian warga serta memantau bagaimana perkembangan penanganan pasca-gempa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau