Advertorial

Bung Hatta Anti Corruption Awards Ajak Mahasiswa Lawan Korupsi

Kompas.com - 04/10/2018, 11:35 WIB

Bung Hatta Anti Corruption Awards (BHACA) menggelar roadshow diskusi musikal antikorupsi bertajuk “Bung Hatta Jawa-Bali Tour 2018” di 11 kota dan universitas pada 3-27 September 2018.

Kesebelas kampus tempat diadakannya acara ini adalah Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Institut Teknologi Bandung, Universitas Swadaya Gunung Jati, Universitas Diponegoro, dan Universitas Kristen Satya Wacana.

Acara ini turut diadakan di Universitas Gajah Mada, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Surabaya, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bangkalan, serta Universitas Udayana.

Sekitar 3.500 mahasiswa dari 11 universitas tersebut antusias menghadiri perpaduan diskusi interaktif dengan pementasan musik yang dipandu band Sisters in Danger; peraih Most Popular Award dari UN Women tahun 2017 lewat lagu 16 Oranges.

Narasumber tamu terbaik

Narasumber tamu dalam roadshow ini adalah jajaran pimpinan KPK seperti Ketua KPK, Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif, serta Penasihat KPK, Budi Santoso dan Sarwono Soetikno.

Selain itu, hadir pula koordinator Indonesia Corruption Watch, Adnan Topan Husodo dan akademisi Universitas Indonesia, Bagus Takwin. Dua orang putri Bung Hatta; Meutia Hatta dan Halida Hatta juga turut menyebarluaskan nilai hidup Bung Hatta yang patut diteladani.

Meutia dan Halida Hatta berbagi ajaran hidup yang diberikan ayahnya ketika mereka kecil hingga remaja. Wakil presiden Indonesia pertama ini mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang jujur, konsisten, toleran, serta bertanggung jawab.

- -

Keduanya berharap mahasiswa memiliki dan mengamalkan nilai hidup Bung Hatta tersebut agar menjadi pribadi yang terhindar dari korupsi di masa mendatang.

Sementara Agus Rahardjo, mengimbau lingkungan kampus menjadi island of integrity. Dalam diskusi di Universitas Surabaya (21/9/2018), ia mengajak mahasiswa, penyelenggaraan, dan tata kelola pendidikan agar terus berintegritas.

“Biasakan tidak nitip absen, copy and paste atau menjadi plagiator. Anda kalau jadi panitia, proposal dipertanggungjawabkan dengan jujur, jangan uangnya kemudian dihabiskan. Jadi, hal-hal kecil harus dimulai dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut dia.

Komitmen mahasiswa melawan korupsi

Mahasiswa UIN Malang bersama BHACA dan KPK menunjukkan komitmennya untuk melawan korupsi dengan melakukan Deklarasi Antikorupsi Indonesia sebelum diskusi musikal dimulai di Gedung Ir Soekarno (19/9/2018).

Dalam deklarasi yang mengutuk keras tindakan korupsi ini, mahasiswa menyatakan diri untuk tidak melakukan korupsi, bersama berbagai pihak melawan korupsi, dan bertekad menjadikan bangsa Indonesia semakin toleran serta bersih dari korupsi.

- -

Salah seorang pendiri BHACA, Sharmi Ranti menyampaikan harapannya kepada mahasiwa yang hadir di Aula Institute Peace and Democracy Universitas Udayana (27/9/2018).

“Melalui diskusi ini, kami berharap tercipta Bung Hatta-Bung Hatta muda yang menjadi inspirasi bagi sesama dan pemimpin bangsa yang bebas korupsi di masa depan.” Ujar dia.

Acara roadshow ini dilatarbelakangi banyaknya pejabat negara yang terjerat kasus korupsi. Terlebih baru-baru ini, KPK menetapkan 41 anggota DPRD Kota Malang menjadi tersangka korupsi berjamaah.

Selain kondisi itu, kepercayaan rakyat juga semakin dicederai dengan dibolehkannya para mantan narapidana korupsi menjadi calon legislatif (caleg) untuk pemilihan umum tahun depan.

Kondisi memprihatinkan tersebut mendorong Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) mengampanyekan gerakan antikorupsi di kalangan anak muda. Mereka harus menjadi calon pemimpin bangsa yang jujur dan bersih seperti Bung Hatta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com