KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental masih menemui berbagai permasalahan.
Menurut dia, masalah tersebut antara lain adalah pemahaman dan keterlibatan para pemangku kepentingan yang masih belum seperti diharapkan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulut Olly dalam sambutannya pada pencanangan Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2018 di Sulawesi Utara.
Acara ini berlangsung bersamaan dengan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Senin (1/10/2018).
Dalam rilis yang Kompas.com terima, Guberbur Olly pun menegaskan perlu dilakukan upaya percepatan pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental agar semua program terlaksana dengan baik.
"Untuk itu puncak dari "Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental" pada tanggal 26-28 Oktober 2018 akan dilaksanakan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Ke-2. Dalam acara ini Sulawesi Utara mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah," kata dia.
BACA JUGA: Kemenko PMK: Revolusi Mental adalah Aksi Nyata Bukan Sekedar Proyek
Kegiatan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Ke-2, di Sulawesi Utara akan dibuka oleh Presiden Jokowi dan akan dihadiri oleh 9 kementerian terkait, 34 gubernur dan 514 bupati/wali kota.
Sebagai peserta akan hadir sekitar 15.000 orang dari provinsi dan kabuapten/kota di Seluruh Indonesi.
Kegiatan yang akan berlangsung di Lapangan Koni Sario, Manado, Sulawesi Utara ini pun akan terdiri dari beberapa aktivitas.
Di antaranya adalah Forum Dialog Keormasan dan Wawsan Kebangsaan, Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Kreatifitas Anak Bangsa, Pementasan Seni dan Budaya Kontemporer, Pemutaran Film dan Bedah Film RevMen dan Karnaval Budaya Indonesia.
Sebagai informasi, revolusi mental merupakan gerakan nasional untuk mengubah sistem nilai, cara pandang, pola pikir, nilai, sikap bangsa Indonesia. Tujuannya supaya bisa mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan Pancasila.
BACA JUGA: Revolusi Mental di Balik Tanaman Sorgum
Gerakan Nasional ini meliputi berbagai program aksi nyata, yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.
Menginjak 3,5 tahun pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Indonesia, telah banyak perubahan yang terjadi.
Di antaranya antara lain semakin baiknya pelayanan publik, tingkat disiplin ASN dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan serta semakin kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia.
Meski begitu, Gubernur Sulut Olly menilai masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental.