Advertorial

Berburu Rumah di Parung Panjang

Kompas.com - 12/10/2018, 15:21 WIB

Anda mungkin akan terkejut jika berkunjung ke Kawasan Parung Panjang, salah satu kecamatan yang masuk dalam kota administratif Bogor Barat. Percepatan pembangunan infrastruktur, jalan tol, jalur kereta api dengan nilai triliunan rupiah dilakukan oleh Pemerintah. Tidak heran akhir-akhir ini Kawasan Parung Panjang menjadi incaran developer besar dari Jakarta yang berebut untuk membuka kawasan real estate. Di antaranya adalah Mandiri Mega Jaya milik PT Hanson International Tbk, yang juga menjadi pengembang Citra Maja Raya bersama Ciputra Group, Pacific Millenium Group milik Tan Kian yang juga menjadi pengembang Pacific Place dan The Ritz Carlton SCBD, BSA Land dan FarPoint (Gunung Sewu).

Parung Panjang diyakini oleh banyak Developer akan berkembang menjadi kota baru bagi warga Jabodetabek. Lokasinya yang sangat strategis, berdekatan dengan Tangerang Selatan dan memiliki lintasan kereta api jalur ganda. Jalur tersebut melintas dari Stasiun Parung Panjang hingga menuju ke Stasiun Tanah Abang, melewati beberapa pusat kota, seperti BSD - Serpong, Bintaro, Cipulir, Kebayoran, Palmerah, hingga ke Jakarta Pusat.

Ditambah lagi, Pemerintah Provinsi Banten telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 596/Kep. 278-Huk/2017 pada tanggal 21 Juni 2017 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja. Hal inilah yang membuat nantinya akan menjadi keuntungan besar bagi warga Parung Panjang, karena tol tersebut juga direncanakan melintasi jalan raya Parung Panjang.

Penjualan perdana forest hill Penjualan perdana forest hill

Dengan segala keunggulan lokasi dan aksesibilitas tersebut, tidak heran akhir-akhir ini banyak pemilik rumah pertama maupun investor pemula yang melirik untuk memiliki rumah di kawasan ini.

Hingga semester pertama 2018 tercatat lebih  dari 2.000 transaksi penjualan rumah di kawasan Parung Panjang. Salah satu pengembang yang berhasil meraup keuntungan di kawasan ini adalah Mandiri Mega Jaya. anak usaha PT. Hanson International, Tbk yang tahun lalu meluncurkan Kawasan perumahan dengan luas 47Ha di Parung Panjang dengan nama FOREST HILL. Pada bulan Juni 2018, mereka berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 310 miliar dari total 1.027 unit rumah. Jumlah penjualan yang fantastis ini menjadikan Forest Hill berada di urutan penjualan tertinggi untuk perumahan Rp 300 jutaan di sekitar Kawasan Bogor Barat hingga ke Serpong. Akibat tingginya tingkat permintaan tersebut, pengembang bahkan sempat kehabisan stok.

Penjualan perdana forest hill Penjualan perdana forest hill

Dibanderol dengan harga mulai dari Rp 300 jutaan, cicilan ringan Rp 2 jutaan, fasilitas lengkap, akses langsung ke stasiun kereta Parung Panjang yang hanya 5 menit, serta progres pembangunan infrastruktur yang berhasil direalisasikan oleh developer menjadi daya tarik utamanya.  Selain itu rencana pengembangan kota mandiri seluas 2000Ha juga menjadi magnet bagi investor untuk membeli rumah di FOREST HILL.

Progress pembangunan rumah dan infrastruktur forest hill Progress pembangunan rumah dan infrastruktur forest hill

Melihat peluang market yang cukup tinggi, Forest Hill rencananya akan melakukan peluncuran perdana Kawasan kedua mereka dengan nama The Jardin. Dengan jumlah total 228 unit di Cluster East Gardenia akan dijual perdana pada tanggal 27 Oktober 2018 nanti.

Seperti ingin mengulang kembali kesuksesan kawasan Serpong, banyak pihak yang meyakini Forest Hill yang berada di kawasan Parung Panjang akan berkembang menjadi Kota Mandiri baru untuk masyarakat Jabodetabek. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau