Kilas

Sempat Kisruh, Gubernur Sulut Nyatakan Kondisi Manado Sudah Kondusif

Kompas.com - 18/10/2018, 11:45 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyatakan suasana di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya kota Manado saat ini sudah berlangsung aman dan kondusif.

Ia menegaskan kondisi tersebut karena sebelumnya sempat terjadi kisruh terkait kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman  Al-athos.

Mereka datang ke Menadio untuk menghadiri tabligh akbar dan Haul Albar ke-7 Al Habib Ali bin Abdurahman bin Smith, Senin (15/10/2018). 

Dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (17/10/2018), Gubernur Olly menyatakan, kisruh terjadi akibat adanya salah paham komunikasi. Namun, keamanan daerah tetap terjaga.

“Jadi semua sudah kondusif, Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) dan Ormas sudah datang, saya kira ada mis-komunikasi sehingga ada hal yang seperti kita lihat kemarin bagaimana. Namun puji Tuhan semua berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi apa-apa,” terang Olly

Untuk itu, guna menghindari kesalahpahaman, Gubernur Sulut menyarankan hendaknya setiap agenda yang akan dilaksanakan di lingkup daerah Sulawesi Utara dapat dikoordinasikan bersama Badan Kerja Sama Umat Beragama (BKSUA).

Lebih lanjut, Olly menerangkan bahwa masyarakat Sulawesi Utara sama sekali tak menolak ulama dan cinta damai.

“Mereka bukan menolak Habib datang di Sulut. Namun yang mereka inginkan agar jangan ada yang memprovokasi sehingga bisa terjadi perpecahan di Sulut,” terang Gubernur.

Lebih dalam lagi, Gubernur Olly menuturkan bahwa menjaga keamaan di Sulut merupakan tugas bersama setiap lapisan masyarakat.

Masyarakat diimbau pula agar jangan mudah terpancing dengan berita hoax yang sengaja disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Warga harus wasapada karena oknum penyebar hoax ingin merusak kerukunan masyarakat Sulut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau