Advertorial

Dukung Gaya Hidup Hemat Energi di Indonesia, LG Rilis AC dengan “Watt Control”

Kompas.com - 18/10/2018, 19:40 WIB

Semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap teknologi membuat pemakaian listrik bertambah besar. Penggunaan televisi, komputer, mesin cuci, dan mesin air telah menjadi konsumsi listrik yang tidak bisa dihindari. Namun, kini kebutuhan akan kenyamanan mengenai kondisi udara melalui air conditioning (AC) pun menambah daftar pengeluaran rumah tangga.

Di kota-kota besar, AC telah menjadi kebutuhan utama di tiap rumah. Sayangnya, seringkali daya listrik yang dimiliki tidak cukup untuk mendukung seluruh penggunaan elektronik dalam satu waktu. Alhasil, tegangan listrik menjadi tidak stabil dan menyebabkan kerusakan barang elektronik serta menambah biaya listrik bulanan.

- -

Sebagai pemimpin di segmen AC berteknologi inverter, LG menyadari kebutuhan masyarakat untuk  mengatasi hal tersebut. Karenanya, beberapa tahun terakhir LG fokus untuk berinovasi dalam mengoptimalkan AC Inverter yang hemat dan tetap memberikan kenyamanan para penggunanya. 

AC LG DUALCOOL with Watt Control adalah produk terbaru kami yang dapat menjawab kegelisahan masyarakat terkait watt AC yang kecil tetapi tetap dapat memberikan kenyamanan. Keberhasilan kami di segmen ini dibuktikan dengan market share yang makin besar, yakni 63 persen di Indonesia,” tutur Seungmin Park selaku Presiden Direktur LG Electronics Indonesia.

- -

Hal tersebut disampaikan oleh Seungmin Park ketika memberikan sambutan pada acara peluncuran produk teranyar LG yakni AC LG DUALCOOL with Watt Control di hotel Shangri-La, Jakarta pada Rabu (17/10) lalu. Ia pun mengungkapkan, posisi LG sebagai pemimpin pasar merefleksikan upaya berkesinambungan LG untuk berkontribusi dalam menciptakan gaya hidup hemat energi di Indonesia.

Penghematan konsumsi listrik dapat dilakukan karena dua teknologi unggulan yang ditanamkan dalam varian tersebut. Pertama, adanya dual cool inverter atau dua rotor di kompresor yang menekan penggunaan listrik berlebih.

- -

Kedua, fitur Watt Control yang memberikan fleksibelitas pada pengguna untuk mengatur watt di AC. Pengguna diberikan empat opsi penghematan listrik yang bisa dilakukan dalam penggunaannya, yakni 100 persen, 80 persen, 60 persen, hingga 40 persen.

Ketika mode ini diaktifkan, besaran daya yang digunakan akan berkurang sesuai pengaturan yang dipilih. Misalnya AC 1 PK (E10SV4) yang menggunakan daya listrik 920 watt. Saat fitur Watt Control 100 persen diaktifkan, konsumsi listriknya bisa ditekan sampai 40 persen sehingga hanya menggunakan daya sebesar 405 watt. Jauh lebih hemat namun tanpa mengorbankan kenyamanan di dalam ruangan

- -

 “Dengan besarnya daya hasil penghematan ini, pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengoperasikan perangkat elektronik lain secara bersamaan. Jadi, kita tidak perlu lagi mengorbankan kenyamanan karena mematikan AC untuk penggunaan barang elektronik lain,” ungkap Dimas Anugra Raditya selaku Product Marketing RAC LG Electronics Indonesia pada kesempatan yang sama.

Dimas pun mengatakan bahwa inovasi Watt Control ini menyesuaikan iklim yang ada di Indonesia. Sebab, iklim tropis membuat masyarakat Indonesia mengalami fluktuasi suhu sepanjang harinya. Rotasi udara ini menuntut adanya fleksibilitas untuk pengguna dalam mengatur daya listrik yang sesuai dengan perubahan suhu lingkungan.

- -

Besarnya penghematan listrik yang ditawarkan oleh AC LG DUALCOOL with Watt Control memberikan pemahaman baru pada masyarakat bahwa hemat bukan berarti harus mengorbankan kenyamanan. Oleh sebab itu, AC LG DUALCOOL with Watt Control mengusung jargon #hematberlipat yang mampu merepresentasikan keunggulan utama dari varian terbarunya ini.

Selain fitur teknologi penghematan daya, produk ini pun dilengkapi oleh JetCool, Ionizer dan SmartThinQ. Ketiganya dibuat untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna dalam menciptakan kenyamanan ketika berada di rumah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau