Kilas

Lukis Ratusan Wajah Ganjar, Siswa SMKN 2 Semarang Pecahkan Rekor

Kompas.com - 25/10/2018, 19:15 WIB

KOMPAS.com - Siswa-siswi SMKN 2 Semarang beramai-ramai melukis wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebanyak 500 karya dihasilkan dan berhasil memecahkan rekor nasional sehingga menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Kegiatan itu dilaksanakan serangkain dengan peluncuran Edumart Bussines Center (EBC) di sekolah yang beralamat di Jl dr Cipto Kota Semarang, Kamis (25/10/2018).

Program EBC merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan mitra usaha terkait teaching factory untuk siswa SMK.

Tyas, salah satu siswa SMKN 2 Semarang Jurusan Manajemen Kelas XI mengatakan lukisan itu dia buat dengan memanfaatkan kulit bawang putih dan pelepah pisang. Selama satu bulan terakhir dia menekuri triplek yang digunakan sebagai media untuk dia melukis.

"Ngerjain bareng temen-temen. Kalau ada kesulitan saling bantu," katanya dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Semarang Ahmad Ishom mengatakan, proses kreatif siswanya itu tidak dilakukan dalam sekejap.

Semua itu, berangkat dari pihak sekolah yang memiliki kampung binaan di Semarang, yakni kampung Rahayu. Warga kampung binaan itu didampingi untuk memanfaatkan limbah lingkungan agar lebih bermanfaat.

Siswa-siswi SMKN 2 Semarang melukis wajah Gubernur Ganjar Pranowo dengan kulit bawang dan pelepah pisang hingga pecahkan rekor LEPRID, Kamis (25/10/2018).Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Siswa-siswi SMKN 2 Semarang melukis wajah Gubernur Ganjar Pranowo dengan kulit bawang dan pelepah pisang hingga pecahkan rekor LEPRID, Kamis (25/10/2018).
"Dari pengolahan limbah itu akhirnya muncul ide melukis dan memecahkan rekor ini," katanya.

Ketua LEPRID Paulus Pangka mengatakan, kegiatan ini merupakan pemecahan rekor nomor 1113 kategori lukisan ekogreen. Medali pemecahan rekor tersebut diserahkan Paulus Pangka kepada guru pembimbing Ganjar Triadi Budi Kusuma.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sangat mengapresiasi kegiatan kreatif yang dilakukan siswa SMKN 2 Semarang. Terlebih karyanya menggunakan limbah rumah tangga, kulit bawang putih dan pelepah pisah.

"Ini ide kreatif untuk menggambar, dan memberikan ruang bagi siswa untuk ekspresi di luar sekolah," katanya.

Dia pun meminta guru dan sekolah untuk terus mendorong potensi kreatif siswa dengan mengundang para ahli.

"Kemarin saya minta, undang guru untuk mengajarkan memasukkan media kulit bawang ke wajah, ini kan wajahnya masih dari pensil, ada yang foto. Nanti coba dipindahkan wajahnya juga dari kulit bawang. Kreatif lah anak-anak itu," katanya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau