Advertorial

Menuju Era Baru Pertumbuhan Start Up di Surabaya

Kompas.com - 29/10/2018, 08:27 WIB

Pertumbuhan startup atau usaha rintisan dengan berbagai terobosan kreatif dan layanannya terus bermunculan di Surabaya. Kini, Surabaya sudah memasuki era baru pertumbuhan startup, sebuah era dimana belajar mandiri telah dimulai, dan menjadi entrepreneurship serta pelaku industri kreatif merupakan pilihan yang tepat.

Pemerintah Kota Surabaya juga konsisten mendukung pertumbuhan startup ini. Berbagai fasilitas pendukung, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan disiapkan bagi para pelaku industri kreatif. Di bidang infrastruktur, Pemkot Surabaya sudah menyediakan Koridor Co-Working Space di Gedung Siola yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku startup.

Sedangkan untuk pelayanan, Pemkot Surabaya sudah menyediakan berbagai pelatihan dan membantu pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Bahkan, pemkot juga membantu akses pasar dan juga sangat mendukung program inkubasi dan akselerasi startup kreatif berbasis teknologi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan untuk mendukung era baru pertumbuhan startup Surabaya, pihaknya sama-sama membangun dan mengembangkan entrepreneurship dan startup. Ia memastikan era ini akan menjadi semangat baru bagi seluruh insan, terutama untuk anak muda Surabaya yang menekuni industri kreatif.

“Menjadi entrepreneur adalah sebuah pilihan tepat. Sebab, tantangan anak muda tahun 2040 adalah bagaimana bisa menciptakan sebuah lapangan kerja, bukan mencari pekerjaan,” kata Wali Kota Risma beberapa waktu lalu.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengatakan, untuk menjadi pengusaha tidak perlu menunggu lulus kuliah. Namun, harus dimulai dari sekarang. “Apalagi saat ini menjadi pengusaha itu tidak perlu harus memiliki kantor. Jadi, tunggu apalagi, mari bersama-sama kita ubah dan harus dimulai dari sekarang,” tegasnya.

Audrey Maximillian Herli, salah satu pelaku startup di Surabaya yang sekaligus Founder platform Riliv mengatakan Pemkot Surabaya sangat membantu para pelaku startup untuk berkembang. Mulai dari business networking, mentoring, coworking space, kemudahan pembuatan event dan promosi. “Selain itu, terdapat pula fasilitasi hak paten dan HAKI serta bantuan pengurusannya,” kata Maxi – sapaan Audrey Maximillian Herli.

Dengan berbagai fasilitas yang telah diberikan oleh Pemkot Surabaya itu, maka para pelaku industri kreatif bisa meningkatkan capacity building, kemudahan akses pasar, dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan corporate atau pun startup yang lain. “Jadi, saat ini iklim entrepreneur dan iklim startup sudah tercipta di Kota Surabaya, sehingga kita tinggal memanfaatkannya,” kata dia.

Tuan Rumah Start Up Nations Summit

Iklim entrepreneurship yang berkembang pesat itulah yang menjadikan Kota Surabaya terpilih menjadi tuan rumah Startup Nations Summit (SNS) yang akan digelar pada 16-17 November 2018 mendatang. Event internasional yang akan digelar di Grand City Convex ini akan dihadiri oleh kurang lebih 170 negara di seluruh dunia.

Sementara itu, Presiden Global Entrepreneurship Network (GEN) Jonathan Ortmans menilai Kota Surabaya sudah melakukan hal-hal yang luar biasa yang menggabungkan digital dalam mendukung entrepreneurship, termasuk yang dilakukan oleh Wali Kota Risma dalam menurunkan kemiskinan.

“Surabaya ini kota besar. Saya melihat Kota Surabaya bisa menjadi kota entrepreneur di masa depan. Makanya, dalam acara SNS nanti, akan banyak sekali delegasi dari berbagai negara yang akan melihat secara riil dan mengalami secara langsung dan nyata hal-hal yang lebih dibanding dengan apa yang mereka lihat di Silicon Valey,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, Startup Nations Summit mempunyai misi mendukung entrepreneur, dimana pun dan siapapun di belahan dunia ini. “Nah, pertemuan di Surabaya ini diharapkan bisa membantu dan menyelesaikan semua permasalahan terkait kewirausahaan,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau