kabar mpr

Hidayat Nur Wahid : Indonesia Bangsa yang Memiliki Banyak Keunggulan

Kompas.com - 23/11/2018, 14:24 WIB

Dalam sesi tanya jawab pada acara Dialog Kebangsaan dan Temu Tokoh Nasional, Kamis (22/12/2018) malam, Siti Hadiyah salah satu warga kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, menyampaikan keluhannya.

Dia mengaku bingung bagaimana caranya menanamkan rasa nasionalisme pada anaknya. Sebagai warga negara, Hadiyah mengaku tak ingin melihat anaknya tumbuh tanpa rasa nasionalisme.

"Mohon Bapak Hidayat Nur Wahid berkenan mengajarkan kepada saya bagaimana mendidik rasa nasionalisme kepada anak. Saya percaya, Bapak sebagai pimpinan MPR, adalah orang yang tepat menjawab pertanyaan ini,” tuturnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berujar, Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak keunggulan. Oleh karena itu, seluruh masyarakat Indonesia harus senantiasa bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT.

Alam Indonesia, menurut Hidayat, memiliki banyak keunggulan dibandingkan berbagai wilayah lain di dunia. Benua Afrika misalnya, memiliki suhu yang relatif tinggi. Udaranya pun terasa panas terik di padang pasir Afrika.

Sementara itu, bila kita berada di negara-negara Eropa saat salju turun, hawanya sangat dingin. Mau tidak mau, kita harus mengenakan pakaian berlapis-lapis untuk menghangatkan tubuh.

"Kita bisa tinggal di Indonesia dengan nyaman. Tidak perlu pendingin yang ekstra, atau pakaian berhelai-helai.  Saat kemarau, panasnya jauh di bawah padang pasir. Dan waktu hujan, tidak membuat dingin seekstrim negara-negara kawasan Eropa,” ujar Hidayat.

Berlangsung di Lapangan Tenis, Jl. Cipete Raya No 12, Cilandak, Jakarta Selatan, dialog kebangsaan tersebut merupakan kerja sama antara MPR RI dengan Yayasan Insan Karya Guna.

Dalam kegiatan tersebut, Hidayat juga memaparkan perbedaan waktu puasa dari dua tempat yang berbeda.

Bila umat Islam di Indonesia biasa berpuasa antara 12 hingga 13 jam, masyarakat kutub harus berpuasa jauh lebih lama dibanding Indonesia karena waktu Subuh bisa tiba pada pukul 02.00 dan Isya berlangsung pada pukul jam 00.00.

"Terlebih lagi soal makanan. Soto misalnya, kita memiliki banyak makanan jenis ini. Soto Betawi, soto Kudus, Coto Makasar soto Madura dan yang lainnya. Kerupuk, kita jauh lebih beragam dibanding India yang katanya memiliki beragam makanan. Semua itu harus kita kenali dan bangga, sehingga membantu kita untuk memiliki rasa nasionalisme serta cinta tanah air,” pungkasnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com